Bisnis.com, TANGIERANG – Penyewa Rans Nusantara Besar Serpong meminta pihak manajemen menurunkan biaya sewa karena sepinya pengunjung dan konsumen yang datang ke tempat kuliner Rans Nusantara Besar. 

Saat Rans Nusantara Besar dibuka pada 30 Maret 2024, jumlah pembeli di setiap toko bisa mencapai 100 orang, namun kini sulit menjual makanan hanya 10 porsi. Situasi ini membuat pedagang kesulitan membayar biaya sewa.

Pedagang Sate Koncho mengungkapkan, jumlah pengunjung pada siang hari cukup sepi namun pada malam hari mulai bermunculan. Namun, belakangan ini keadaan tersebut menjadi sangat mengkhawatirkan.

Salah satu penyewa Rans Nusantara Besar mengatakan: “Penghasilannya saat ini belum pasti, tapi harga sewanya masih Rp 7 juta per bulan. Saya berharap harga sewa bisa diturunkan karena kondisi di sini sangat sepi dan mengkhawatirkan. » /2024) malam.

Menurutnya, pada periode pembukaan, Rans Nusantara sangat ramai. Namun hal tersebut hanya terjadi sementara dan dalam tiga bulan terakhir jumlah pelanggan mulai menurun.

Ia mengatakan, sejak Idul Fitri, jumlah pembelinya mengalami penurunan. Saat dibuka, pendapatan Sate Koncho bisa mencapai Rp5 juta, namun kini sulit mencapai Rp2 juta-Rp3 juta.

Pedagang Sate Koncho pun membeberkan data penjualan hari ini, sejak pembukaan toko hingga pukul 21.00 WIB, jumlah pembeli hanya 4 orang alias hanya 4 bagian. Minimnya pembeli membuat pengecer semakin terhimpit oleh tingginya biaya sewa.

Saat Bisnis.com menyambangi Rans Nusantara, ditemukan tiga tenant yang tutup yakni Nasgor Babat Semarang, Tutup, Dabu-dabu, dan Kwetiau Sapi Alit.

Para penyewa Rans Nusantara Besar berharap ada acara rutin yang bisa menarik banyak pengunjung. “Biasanya kalau ada acara musik di atas panggung, penontonnya cukup banyak, tapi sekarang acaranya sebulan sekali,” ujarnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel