Bisnis.com, JAKARTA – IHSG melemah seiring anjloknya saham emiten Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN). Namun pelemahan IHSG juga disebabkan oleh melemahnya bursa saham global akibat sikap Bank Sentral AS (Federal Reserve) yang bernada dovish.

IHSG turun 1,82% atau 130,04 poin menjadi 7.010,18 pada pukul 10.07 WIB Kamis (30/05/2024). Pada sesi pagi ini, indeks bergerak pada kisaran 6.984,97 hingga 7.140,77.

IHSG melemah seiring anjloknya saham BREN. Saham BREN turun 10 poin atau 9,88% di Rp 9.125.

Kemarin, IHSG turun 1,56% atau 113,39 poin menjadi 7.140,2. Saham Prajogo Pangestu seperti BREN, BRPT, CUAN dan PTRO melemah di zona merah.

Hal ini bertepatan dengan masuknya BREN ke dalam Panitia Pemantau Khusus dengan mekanisme lelang full call. Sedangkan saham BREN memiliki kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Kemarin, saham BREN ambles ke level 10% di Rp 10.125 per saham. Sejak awal diperdagangkan, saham BREN mengalami penurunan otomatis (ARB)

Saham BREN sendiri sudah naik 1.198% sejak tercatat di Bursa Efek Indonesia pada September 2023. BREN tercatat di bursa dengan harga Rp 780 per saham.

Pengamat Pasar Modal sekaligus pendiri WH-Project William Hartanto mengatakan anjloknya saham BREN merupakan reaksi jual, sebagai respons negatif pasar. 

“Bukan BREN karena FCA sebulan, lalu ARB sebulan. “Tentunya bisa kembali sewaktu-waktu, dan ini hanya aksi jual sebagai respon negatif pasar,” kata William saat dihubungi, Rabu (29/5/2024). 

William mengatakan saat ini tindakan investor hanya akan terjadi dalam jangka pendek. Menurut dia, IHSG akan kembali bergerak sideways pada kisaran 7.000-7.180.

Direktur Perdagangan dan Peraturan Anggota BEI Irvan Susandy mengatakan, IHSG bakal terguncang setelah pihaknya masuk dalam komite khusus pemantau BREN. Alhasil, saham EBT sudah berbulan-bulan diperdagangkan dengan skema lelang full call.

“Menurut saya, sedikit turbulensi adalah hal yang wajar sebagai respons terhadap perkembangan dan kinerja pasar. Saya yakin pasar akan melakukan penyesuaian baik dari perubahan makro, mikro, regional, dan global,” ujarnya, Rabu (29/5/2024). .

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel