Bisnis.com, JAKARTA – Penyedia fintech peer-to-peer (P2P) lending mengidentifikasi beberapa faktor yang menyebabkan peminjam online alias pinjol.

Country Head Modalku Arthur Adisusanto menjelaskan, salah satu faktor yang membuat pinjaman gagal adalah kondisi perekonomian. 

Ketika perekonomian sedang lesu, banyak industri yang mengalami penurunan bisnis akibat gangguan pasokan dan berkurangnya permintaan ritel sehingga berdampak pada UKM.

Kata Artur kepada Bisniske, Rabu (17/7/2024).

Per 17 Juli 2024, TWP90 Modalku berada di angka 1,6%. 

Artur Modalku mengatakan, pihaknya tetap menggunakan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko dalam melakukan proses keuangan sebagai bagian dari strategi pengurangan risiko. 

Modalku juga akan terus menyempurnakan kriteria kelayakan penerima dana melalui penyesuaian sistematis berdasarkan riwayat alokasi dan data penukaran. 

“Kondisi tersebut berkaitan dengan prinsip 5C (karakter, kapasitas, permodalan, syarat dan agunan) sesuai SEOJK No 19 tahun 2023,” ujarnya.

Sementara itu, Bapak Christian Hangra, CEO Ibu Kota Rakyat Indonesia menjelaskan, faktor utama ada yang gagal bayar pinjaman. 

Pertama, pinjaman P2P tidak memiliki analisis kredit yang mendalam dan memiliki risiko gagal bayar yang tinggi.

Kedua, situasi perekonomian yang tidak stabil. Menurut dia, perubahan situasi perekonomian yang tiba-tiba dapat mempengaruhi kemampuan peminjam dalam memenuhi kewajiban pembayarannya.

Ketiga, terbatasnya informasi dan informasi mengenai peminjam. Kurangnya akses terhadap informasi dan informasi yang akurat tentang peminjam membuat evaluasi kredit menjadi sulit.

Keempat, kurangnya pengetahuan keuangan. Peminjam yang tidak memahami pentingnya pengelolaan keuangan yang baik seringkali ilegal, katanya.

Apalagi, secara nasional, proporsi TWP90 berdasarkan catatan OJK tidak mengalami perubahan. OJK mencatat pertumbuhan outstanding pinjaman pada Mei 2024 meningkat 25,44% year-on-year menjadi Rp64,56 triliun. TWP90 tercatat tidak berubah sebesar 2,91% dibandingkan 2,79% pada April 2024.

Selain itu, rasio TWP90 pada tahun 2024 dipertahankan sebesar 2,95% pada Januari 2024, 2,95% pada Februari 2024, 2,94% pada Maret 2024, dan 2,79% pada April 2024.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA