Bisnis.com, JAKARTA – Penurunan penjualan mobil pada kuartal I 2024 terus berlanjut hingga awal kuartal II 2024. Tak terkecuali penjualan kendaraan roda dua yang menurun pada April 2024. 

Penjualan sepeda motor mencapai 2,15 juta unit pada Januari-April 2024, menurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI). Angka tersebut turun sekitar 1,1% dari 2,17 juta unit pada periode yang sama tahun 2023. 

Pembiayaan sepeda motor roda dua merupakan salah satu pilar komersial perusahaan multifinance PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. . 

Apakah penurunan penjualan sepeda motor akan berdampak pada keuangan perusahaan? Chief Financial Officer WOM Finance Ring Lisa Hadi mengungkapkan pendanaan perseroan pada April 2024 untuk sepeda motor baru mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya. 

Perusahaan berhasil mendapatkan pembiayaan untuk sepeda motor baru sebesar RUB 103 miliar. “Alokasi pembiayaan sepeda motor baru meningkat 23% atau Rp 19 miliar dibandingkan bulan lalu,” kata Business Ring, Senin (27/5/2024). 

Namun, lingkaran tersebut tetap berlanjut dengan alokasi pendanaan pada April 2024 yang menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Selain itu, pertumbuhan kredit baru melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, namun masih meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. 

“Pada April 2024, perseroan mengalokasikan pembiayaan baru sebesar Rp444 miliar, naik 1% dibandingkan Maret 2024, dimana segmen pembiayaan multiguna MotorKu dan MobilKu menyumbang lebih dari 50% total pembiayaan baru perseroan pada April 2024,” kata Ring. . 

Ring menyatakan perseroan sangat optimistis bisnisnya bisa terus tumbuh di tahun 2024. Meski perseroan memperkirakan kondisi penjualan sepeda motor baru akan sangat sulit pada kuartal II 2024. Beliau memimpin WOM Finance sendiri untuk mempersiapkan berbagai inisiatif strategis untuk terus mendukung pengembangan bisnis perusahaan, termasuk terus menjajaki peluang bisnis di daerah-daerah potensial, khususnya di luar Pulau Jawa. 

Selain itu, perseroan terus melakukan digitalisasi untuk terus memberikan berbagai kemudahan kepada konsumen dan calon pelanggan bisnis dalam memperoleh produk perseroan, kata Ring. 

Selain itu, perseroan juga akan terus mengembangkan layanan digitalisasi untuk menjaring pengguna baru, seiring dengan pembukaan beberapa cabang baru di wilayah timur Indonesia. 

“Segmen pembiayaan multi fungsi MotorKu dan MobilKu merupakan segmen yang mampu mengimbangi pelemahan segmen sepeda motor baru,” ujarnya. 

Sebelumnya, Kepala Bisnis AISI Sigit Kumala mengatakan penurunan penjualan sepeda motor salah satu penyebabnya adalah kenaikan harga kebutuhan pokok, khususnya sektor pangan. Kenaikan harga barang-barang primer menyebabkan masyarakat mengurangi pembelian barang-barang sekunder. 

“Kenaikan harga harus kita waspadai, terutama di sektor pangan. “Kalau tidak diturunkan, itu ancaman bagi perekonomian,” kata Sigit kepada Bisnis, Jumat (10/5/2024). 

Sigit masih optimistis penjualan sepeda motor di dalam negeri bisa mencapai 6,2-6,5 juta pada 2024 jika rata-rata bulanannya masih melebihi level 520.000. Sementara rata-rata penjualan pasar dalam negeri mencapai 538.556 unit per bulan, naik dari 2,15 juta unit pada Januari-April 2024.

“Kalau rata-rata di bawah 520.000 unit, kita harus berpikir ulang,” ujarnya.

Sedangkan pada Januari-April 2024, skuter atau sepeda motor matic mendominasi dengan pangsa 90,47%. 

Lihat berita dan artikel di Google News dan WA