Bisnis.com, JAKARTA – PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memperkirakan pasar mobil akan pulih pada pertengahan tahun, dengan beberapa faktor yang menjadi faktor penentunya.

Total penjualan mobil Suzuki mencapai 17.810 pada Januari-Maret 2024, turun 20,7 persen dari 22.436 pada periode yang sama tahun lalu, menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo.

Sedangkan penjualan Suzuki Januari-Maret 2024 sebanyak 18.813 unit, turun 16,9% year-on-year (YoY).

Harold Donnell, manajer penjualan 4W di SIS, mengatakan pasar mobil sedang sulit pada kuartal pertama tahun 2024 karena pemilu 2024 yang akan datang, yang menyebabkan konsumen berhenti membeli mobil.

Selain itu, isu politik bukan satu-satunya faktor yang melemahkan pasar dalam negeri pada tiga bulan pertama tahun 2024. Langkah yang dilakukan lembaga keuangan untuk memperkuat penyaluran kreditnya kepada nasabah menjadi salah satu alasan dibalik pembelian mobil.

Pada Selasa (16/4/2024).

Di sisi konsumen, kendaraan termasuk mobil dikenakan pajak yang beragam, mulai dari Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) yang diperbarui setiap lima tahun sekali.

Lalu ada Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPnBM) yang ditetapkan PP 74/2021 yang besarannya tergantung jumlah cc masing-masing karoseri mobil.

Di sisi lain, masih ada pajak daerah dari masing-masing daerah melalui Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Berbagai pajak atas produk mobil juga diharapkan dapat memberikan dukungan pemerintah kepada Suzuki.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel