Bisnis.com, Jakarta – PT Toyota-Astra Motor (TAM) berharap bisa menghidupkan kembali pasar otomotif dengan menyiapkan berbagai inovasi model terkini untuk mendongkrak penjualan hingga akhir tahun.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan grosir mobil Toyota mencapai 23.482 unit pada Mei 2024, turun 8,95% dari 25.791 unit pada Mei 2023.

Anton Jimmy Suwandi, Direktur Pemasaran TAM, mengatakan lesunya penjualan disebabkan berbagai faktor makroekonomi seperti kenaikan suku bunga Bank Indonesia atau BI sebesar 6,25% yang menyebabkan terbatasnya pengajuan kredit mobil.

“Di Toyota, kami tentu berharap kondisi pasar ke depan bisa membaik positif di akhir tahun,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (10/6/2024), di mana kami juga menyiapkan berbagai model inovasi baru lainnya.

Selain itu, Toyota juga sedang mempersiapkan program dan layanan yang akan diberikan kepada konsumen pada tahun 2024.

Di satu sisi, ia mengatakan meski ada perbaikan dibandingkan tahun lalu, namun pasar pada Mei 2024 masih akan mengalami pertumbuhan dibandingkan April 2024.

Hal ini tercermin dari penjualan mobil ritel Toyota yang meningkat hampir 23% menjadi 19.577 unit dibandingkan April 2024. Pasar ritel dalam negeri sebanyak 72.137 unit pada Mei 2024, naik 22,7% dari bulan sebelumnya 58.788 unit.

Seperti pelaku industri otomotif lainnya, Toyota juga berharap pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS yang digelar pada 18-28 Juli 2024 bisa mendongkrak penjualan.

“Ya harapannya [GIIAS] bisa mengakselerasi pasar otomotif,” ujarnya.

Bob Azam, Wakil Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), juga mengutarakan pandangan serupa. Saat ini, kondisi produksi di seluruh fasilitas pabrik Toyota masih tergolong aman.

Ia sempat mengatakan beberapa waktu lalu, “Meski pasar masih lesu, kami berusaha mempertahankan produksi di pabrik. Secara keseluruhan, hari produksi akan tetap sama, yakni 245 hari.”

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel