Bisnis.com, Jakarta – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo mempertahankan perkiraan penjualan 1,1 juta kendaraan pada tahun 2024, meski kondisi pasar sedang lesu.

Berdasarkan informasi terkini yang diterima Bisnis, total penjualan mobil pada Mei 2024 mencapai 71.263 unit, turun 13,3 persen dari 82.189 unit pada Mei 2023. Penjualan ritel kemudian mencapai 72.137 unit, turun 13,3 persen dibandingkan 82.560 unit.

Sedangkan penjualan grosir pada Januari-Mei 2024 berjumlah 334.969 unit, turun 21% year-on-year. Penjualan ritel juga turun menjadi 361.698 unit, turun 14,4% dari 422.514 unit pada tahun lalu.

Jongkie Sugiarto, Direktur Utama I Gaikindo, mengatakan pertumbuhan ekonomi yang belum pulih menjadi salah satu faktor penyebab stagnannya pasar mobil pada Januari-Mei 2024.

Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,11% pada kuartal I tahun 2024, namun angka tersebut merupakan angka tertinggi pada periode 2024-2019.

Selain itu, suku bunga yang naik 25 basis poin menjadi 6,25% saat ini juga menjadi kendala bagi industri otomotif.

Rupee juga mencapai titik terendah dalam empat tahun terhadap dolar AS. Pada 5 Juni 2024, rupee diperdagangkan pada level 16.293 per dolar AS, terendah sejak April 2020.

“Perkiraannya masih 1,1 juta unit, tapi kami akan terus memantaunya dalam beberapa bulan ke depan,” ujarnya kepada Business Insider, Senin (6/10/2024).

Industri otomotif masih menantikan Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS yang digelar pada 18-28 Juli 2024.

Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita dan WA Channel