Bisnis.com, JAKARTA – Lesunya pasar mobil Thailand membuat penjualannya tidak sampai setengah dari produksi Januari hingga April 2024.

Berdasarkan data ASEAN Automobile Federation, penjualan mobil Thailand pada Januari hingga April 2024 mencapai 210.138 unit, turun 24% dari 276.603 unit pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara jika melihat produksi, pabrik di Thailand memproduksi 517.790 kendaraan antara Januari hingga April 2024, turun 17% dari 625.423 unit pada periode yang sama tahun lalu.

Penjualan mencapai 210.138 kendaraan atau hanya menyumbang sekitar 40,58% dari total produksi mobil Thailand sebanyak 517.790 kendaraan pada Januari hingga April 2024.

Nikkei Asia melaporkan pada Senin (24 Juni 2024) penjualan mobil di Thailand berada dalam tren menurun sejak Juni 2023 seiring dengan meningkatnya kredit mobil bermasalah. Selain itu, tingkat konsumsi massal secara keseluruhan juga mengalami stagnasi.

Saat ini, imbal hasil obligasi 10 tahun Thailand adalah sekitar 2,7%, dibandingkan dengan kurang dari 1% pada bulan Maret 2020.

Kembali ke data Federasi Otomotif ASEAN, lesunya penjualan mobil membuat Thailand harus puas berada di peringkat ketiga, kalah dari Malaysia dan khususnya Indonesia.

Faktanya, Malaysia jauh mengungguli Thailand dalam penjualan mobil pada Januari hingga April 2024, dengan penjualan 260.236 unit, naik 8,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Produksi kendaraan Malaysia juga meningkat 11,6% YoY menjadi 267,326 unit.

Di satu sisi, Indonesia menjadi negara Asia Tenggara dengan jumlah penjualan mobil terbesar pada Januari hingga April 2024 yakni sebanyak 263.706 kendaraan. Namun jumlah tersebut justru turun 22,8% dibandingkan tahun lalu sebanyak 341.582 unit.

Lesunya penjualan mobil di Tanah Air sejalan dengan produksi yang turun 21,3% dari 467.461 unit menjadi 367.802 unit pada Januari hingga April 2024.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel