Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan mobil di dalam negeri masih lesu hingga April 2024. Rendahnya pertumbuhan ekonomi Indonesia diyakini menjadi salah satu penyebab lambatnya penjualan.

Berdasarkan data yang diperoleh Bisnis dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan mobil di dalam negeri mencapai 263.706 unit pada Januari-April 2024, turun 22,8% dari 341.582 unit pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara penjualan ritel mencapai 289.551 unit pada Januari-April 2024, turun 14,8% year-on-year (y-o-y dari 339.954 unit).

Secara spesifik, di bulan April, total penjualan grosir mobil mencapai 48,637 unit, turun 34.9% dari 74,724 mobil di bulan sebelumnya. Di sisi ritel, penjualan bulan April sebanyak 58.779 unit, turun 28,4% dari penjualan bulan Maret sebanyak 82.088 unit.

Pada saat yang sama, penjualan grosir mobil turun 17,5% dibandingkan April tahun lalu. Sementara itu, penjualan ritel turun 14,2% dibandingkan periode yang sama.

Faktor penurunan penjualan April yang paling signifikan adalah Lebaran yang memperpendek hari kerja.

Di sisi lain, seperti disampaikan Ketua Umum I. Gaikindo Jongkie Sugiarto, pertumbuhan ekonomi Indonesia perlu ditingkatkan hingga 5% untuk mendongkrak penjualan mobil dalam negeri juga.

“Iya, pertumbuhan ekonomi Indonesia harus naik di kisaran 5%. Kita harapkan situasi dan kondisi membaik di kuartal II dan seterusnya,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (10/5/2024).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia menguat sebesar 5,11% (year-on-year) pada kuartal I-2024. Namun pertumbuhan ekonomi sebesar 5% diperkirakan sulit dicapai pada kuartal II-2024.

Sebelumnya para ekonom menilai pertumbuhan domestik ke depan akan menghadapi beberapa tantangan, salah satunya adalah suku bunga yang lebih tinggi dan lebih panjang, yang dapat berdampak pada melemahnya permintaan global dan domestik.

Selain itu, kata dia, melemahnya permintaan global berdampak pada kinerja ekspor Indonesia yang tumbuh negatif pada kuartal I-2024. Menurut dia, hal tersebut akan terus berlanjut sepanjang tahun 2024.

Melihat data terkini Gaikindo, PT Astra International Tbk (ASII) masih memimpin pasar grosir dalam negeri. Hal ini terlihat dari total penjualan Toyota yang mencapai 80.856 unit pada Januari-April 2024, dengan pangsa pasar Toyota mencapai 30,7% dari total penjualan Tanah Air.

Kemudian unit ASII lainnya yakni Daihatsu tercatat sebanyak 55.484 unit pada Januari-April 2024 dengan pangsa pasar 21%.

Di belakang Daihatsu ada Honda yang penjualannya mencapai 32.677 unit pada Januari-April 2024 dengan pangsa pasar 12,4%. Berikutnya adalah Mitsubishi dengan penjualan 23.115 unit dan pangsa pasar 8,8%.

Merek asal Jepang itu masih mendominasi penjualan bersama Suzuki dengan penjualan 22.787 unit dan tertinggal sedikit dari Mitsubishi dengan pangsa pasar 8,6%.

Dominasi Jepang baru saja berakhir di posisi keenam, dengan merek Korea Selatan Hyundai menjual 8.728 unit, menguasai pangsa pasar 3,3%.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel