Bisnis.com, JAKARTA – PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) selaku distributor resmi Mitsubishi Motors tetap optimistis bisa sukses di awal pasar mobil hingga akhir tahun. musim. Tahun 2024.

Total penjualan Mitsubishi pada kuartal I 2024 mencapai 19.109 unit, turun 12,9 persen dari 21.936 unit pada periode yang sama tahun lalu, menurut Gabungan Produsen Mobil Indonesia, Gaikindo.

Sementara penjualan ritel pada kuartal I 2024 sebanyak 19.792 unit, turun 16,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 23.647 unit.

Yoshio Igarashi, Direktur Penjualan dan Pemasaran PT MMKSI, mengatakan penjualan melemah dibandingkan tahun lalu. Namun, dia mengaku punya kuasa untuk menjualnya sebelum Idul Fitri 2024.

“Selanjutnya, kami akan kembali berupaya meraih hasil penjualan yang baik di tahun 2024 dan tetap berpegang pada target yang telah ditetapkan sebelumnya,” kata Bisnis, Jumat (26/4/2024).

Saat ini Mitsubishi Indonesia menargetkan penjualan sebanyak 100.000 unit pada tahun anggaran 2024. Target ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Mitsubishi telah menerapkan beberapa strategi, termasuk peluncuran SUV baru 5 Seater, Mitsubishi XForce dan kendaraan niaga bertenaga L100 E dari Kei Car.

Mitsubishi Xforce diluncurkan di GIIAS 2023 untuk Mitsubishi dengan harga mulai Rp 379,9 juta.

Total penjualan Mitsubishi XForce Exceed CVT mencapai 776 unit, sedangkan varian XForce Ultimate CVT mencapai 145 unit.

Sejauh ini, pikap elektrik L100 E baru terjual sebanyak 5 unit sejak pertama kali hadir di diler pada Februari 2024. Pada Januari 2024 jumlah pengiriman sebanyak 2 unit dan Februari 2024 sebanyak 3 unit.

Sebelumnya, Hikaru Mii, Direktur Strategi Produk MMKSI, mengatakan hasil uji pasar dari proof-of-concept (POC) menunjukkan kendaraan listrik bertenaga baterai 70% lebih hemat dibandingkan kendaraan konvensional.

Selain itu, kinerja operasional kendaraan niaga listrik dapat diukur dari segi jarak, jangkauan, dan konsumsi energi. Hal ini dianggap sebagai kontribusi bagi perusahaan yang menggunakan kendaraan komersial listrik.

“Kami melihat peluang pasar kendaraan niaga listrik, khususnya pada layanan transportasi perkotaan,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (4/3/2024).

Meski merupakan fenomena baru, Mitsubishi meyakini pasar kendaraan listrik komersial akan tumbuh karena kebijakan pemerintah yang mendorong transisi ke tenaga listrik.

Simak berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA