Bisnis.com, Jakarta – Konglomerat Indonesia Hermanto Tanoko memilih mundur dari jajaran 20 pemegang saham terbesar PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN). Sebelumnya, Clio, pemilik perusahaan pembuat cat dan air mineral merek Avian, merupakan pemegang saham terbesar ke-13 BDMN. 

Nama Hermanto tak lagi tercantum, mengutip laporan 20 pemegang saham teratas Dunman Bank yang dipublikasikan hingga Mei 2024.

HSBC Broking Securities (Asia), di belakang Hermanto, kini menempati peringkat 12 menggantikan posisi orang terkaya di Indonesia. 

Jika ditelusuri lebih dalam, sudah saatnya Hermanto menambah kepemilikan sahamnya pada 2023. Konglomerasi ini memiliki 6.334.700 saham atau 0,07% per Mei 2023, menjadikannya pemegang saham terbesar ke-16. 

Selanjutnya pada 30 Juni 2023, kepemilikannya bertambah menjadi 7.035.700 lembar saham sehingga kepemilikannya meningkat menjadi 0,08%. Alhasil, ia menduduki peringkat ke-14 sebagai pemegang saham terbanyak BDMN. 

Beberapa pemegang saham utama BDMN lainnya sudah hengkang, dan per Desember 2023, peringkat Hermanto Tanoko berada di peringkat ke-13. Namun kepemilikannya di 7.035 saham BDMN turun menjadi 0,07%. 

Ia akan tetap memiliki saham BDMN hingga Februari 2024. Bahkan, ia berhasil menduduki peringkat ke-12 ketika Reksa Dana Insight Infra Development mengurangi kepemilikan awalnya sebanyak 7.465.600 saham atau 0,08% menjadi 6.000.000 atau 0,06%.

Namun namanya menghilang pada Maret 2024 hingga Mei 2024. Selanjutnya digantikan oleh HSBC Broking Securities (Asia) yang memiliki 6.982.843 saham atau 0,07%.

Ditegaskan Hermanto Bisnis yang merupakan Komisaris Utama PT Sariguna Primitrit Tbk. (CLEO) membenarkan pihaknya sedang melakukan pengalihan saham.

“Ketika saya melihat tekanan pada sektor finansial, saya mengalihkan saham BDMN ke saham energi,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (20/06/2024).

Hermanto Tanoko diketahui merupakan pemilik perusahaan cat PT Avia Avian TBK. (AVIA) merupakan orang terkaya ke-16 di Indonesia dengan kekayaan bersih US$2,2 miliar atau Rp36,05 triliun (kurs Rp16.376 per dolar AS), menurut Forbes.

Tak hanya perusahaan cat saja, ia juga memiliki banyak bisnis mulai dari bisnis air mineral melalui PT Sariguna Primitrit Tbk. (CLEO). 

Kemudian bisnis real estate PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk. (RISE) dan kemudian melalui bisnis manufaktur bahan bangunan seperti PT Cahaya Asa Keramik Tbk. (CAKK) dikendalikan oleh PT Tancorp Bangun Indonesia melalui bisnis ritelnya PT Caturkarda Depo Gedung Tbk. (DEPO) dan PT Mega Perintis Tbk. (wilayah).  

Saat ini, per Mei 2024, MUFG Bank Limited masih menjadi pemegang saham terbesar Danmon Bank dengan kepemilikan 91,47%. UBS AG London 1,62%, PT Guna Dharma 1%, disusul PT Cealmi Khiezt Indonesia 0,61%, BANQUE PICTET dan CIE SA 0,19% merupakan pemegang saham lainnya yang memiliki kurang dari 2%.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA