Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Bandjaitan yakin rencana pembatasan pembelian BBM Bertalite tidak akan mempengaruhi daya beli masyarakat.

Luhut mengatakan pembatasan kriteria pengguna yang berhak membeli Bertalite dapat diterapkan dan BBM dapat diantar ke tujuan dengan harga bersubsidi. Dia mengatakan masyarakat yang tidak berhak menerima subsidi tidak bisa membeli bahan bakar Bertalite.

“Saya kira tidak akan mempengaruhi daya beli. Kita bisa memantau BBM mana yang tidak layak disubsidi dengan teknologi kecerdasan buatan. Misalnya saya tidak berhak mendapat BBM bersubsidi,” kata Luhut dalam forum multilevel tersebut. Kemitraan mitra. HLF MSP) di Bali, Selasa (9/3/2024).

Luhut juga menegaskan, pemerintah tidak akan menaikkan harga BBM. Ia mengatakan, pemerintah hanya melakukan pengaturan terhadap kelompok masyarakat yang bisa membeli BBM bersubsidi.

Sementara itu, Luhut tidak menyebutkan kriteria masyarakat mendapatkan BBM bersubsidi. Namun, dia mencontohkan kelompok yang masih bisa membeli BBM Bertalite dengan harga subsidi: pengemudi taksi online (Ocol).

 “Seperti Ogul, dia tidak akan dikenakan larangan dan saya tegaskan kembali tidak ada kenaikan harga BBM,” kata Luhut.

Sekadar informasi, pemerintah sudah memberikan sinyal untuk memperketat standar bagi penerima bahan bakar bersubsidi seperti Bertalite dan solar, agar pasokannya lebih tepat sasaran. Sejalan dengan rencana tersebut, pemerintah juga melakukan penyesuaian alokasi BBM bersubsidi pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2025.

Dalam RAPBN tahun pertama pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto, alokasi kuantitatif BBM bersubsidi ditetapkan sebesar 19,41 juta kiloliter yang dihitung sebesar 19,58 juta kiloliter dalam APBN tahun 2024. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahtalia mengatakan pengurangan tersebut dilakukan dalam rangka rencana efisiensi distribusi bahan bakar bersubsidi pada tahun 2025, sehingga memiliki target yang lebih tinggi.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel