Bisnis.com, Jakarta – Dewan Pengurus Pusat (DPP) Real Estate Indonesia (REI) berharap Bank Indonesia (BI) bisa mulai memangkas suku bunga acuan atau BI rate setelah menetapkannya sebesar 6,25% mulai April. musim 2024.

Menurut Wakil Ketua Umum DPP Ray Bambang Ika Jaya, jika jalur penurunan suku bunga benar-benar direalisasikan oleh BI, maka hal tersebut akan menjadi angin segar bagi pasar properti Indonesia.

Bisnis Selasa (17/9/2024) “Kecenderungan The Fed menurunkan suku bunga acuan (masih ada ruang) yang diikuti BI, jika demikian tentu akan membawa angin segar bagi pasar real estate. .

Tren penurunan suku bunga ini seharusnya meningkat lagi di pasar real estate nasional. Namun, menetapkan suku bunga rendah saja tidak cukup untuk memahami hal ini.

Bambang menegaskan, BI harus bekerja sama dengan regulator sektor keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), untuk menciptakan suku bunga pinjaman yang lebih terjangkau bagi masyarakat.

“Verifikasi bi terhadap nasabah dapat disederhanakan, namun yang jelas entitas perbankan yang sensitif masih dipantau.”

Oleh karena itu, kinerja pasar real estat akan meningkat setidaknya 50 basis poin (bps) hingga sisa kuartal tahun 2024.

Selain itu, kami juga sepakat untuk memperpanjang Kebijakan Insentif Pajak Pertambahan Nilai 100% Didukung Pemerintah (PPNDTP) hingga akhir tahun.

“Ini bisa menjadi dua insentif untuk menunjang penjualan properti, saya harap,” tutupnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel