Bisnis.com, Jakarta – Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) berharap penerapan Sistem Informasi Mineral dan Batubara antara Kementerian dan Lembaga di Bidang Nikel (SIMBARA) dapat mengendalikan produksi nikel dalam negeri.
Sekjen APNI MED Katrin Lenki mengatakan, keberadaan Simbara akan memudahkan koordinasi antara pemerintah dan pengusaha.
“Produksi sebenarnya milik negara, bukan perusahaan. “Perusahaan hanya punya kewenangan mengatur kegiatan produksi, kita juga harus lapor, jadi [Simbara] kita harapkan benar-benar diawasi,” kata Meidi saat ditemui di Kementerian Keuangan, Senin (22/07/2021). 2024).
Meido juga berharap, dalam kasus Simbara, tidak terjadi kelebihan pasokan bahan baku nikel.
Oleh karena itu, pihaknya akan menginformasikan kepada anggota APNI mengenai kebijakan baru mengenai akses data dan tata cara masuk di Simbara.
“Jadi Simba memantau, memantau tidak hanya pemerintah, tapi juga badan usaha,” ujarnya.
Tak hanya itu, APNI berharap pemerintah mampu menjaga keamanan sistem platform Simbara. Karena intervensi hacker yang menyebabkan masalah jaringan atau mematikan jaringan akan menjadi salah satu kerentanan objek digital tersebut.
“Kami berharap Simbara benar-benar akurat, benar-benar terkondisikan, benar-benar diterapkan, terutama di daerah-daerah terpencil. “Tambang itu banyak yang sinyalnya, jadi banyak daerah terpencil yang bisa dilaporkan secara detail dan nyata,” kata Meidy.
Sementara itu, pemerintah telah resmi meluncurkan Sistem Informasi Mineral dan Karbon (SIMBARA) produk nikel dan timah untuk kementerian dan lembaga.
Peresmian tersebut dihadiri langsung oleh Menteri Keuangan Shri Muliani, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, serta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Simbara diusulkan untuk produksi timah beberapa waktu lalu, sebelum kasus korupsi belakangan ini. Ia senang produsen timah dan nikel Simbara akhirnya meluncur ke pasar.
“Tapi itu terus berlanjut hingga terjadi beberapa peristiwa, hingga terjadi peristiwa korupsi timah yang mendorong kita untuk mempercepat prosesnya dan saya kira hari ini bisa kita luncurkan,” kata Luhut Simbare saat peluncuran dan sosialisasi peluncuran produk nikel dan timah melalui Simbar. .Kata waktu. Kantor Menteri Keuangan pada Senin (22/07/2024).
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel