Bisnis.com, Jakarta – Bank BUMN BBRI dan BBNI BI RDG menghentikan pergerakan empat saham di zona hijau jelang pengumuman hasil.

Bagikan kinerja PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berdasarkan data Bloomberg hingga akhir sesi I Rabu (17/7/2024). (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) menguat kuat.

BBNI naik 1,41% menjadi Rp 5.050 didukung kenaikan harga saham. Selanjutnya disusul BMRI dengan kenaikan 1,18% ke Rp 6.425.

Tak mau kalah, saham BBRI menguat 0,63% ke Rp 4.760. Rapor hijau dibukukan BBTN yang naik 0,36% ke Rp 1.385.

Sekadar informasi, Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan atau BI-rate di angka 6,25% pada rapat Dewan Gubernur (RDG) Juli 2024.

“Kami memperkirakan BI rate masih akan ditahan pada bulan Juli,” kata Kepala Ekonom Bank Syariah Indonesia Banjaran Surya kepada Indrastomo Business, Selasa (16/7/2024).

Banjaran mengatakan ada sentimen positif dari pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell baru-baru ini mengenai arah kebijakan suku bunga di masa depan.

“Ada sentimen positif dari pernyataan Jerome Powell di Economic Club tadi malam bahwa dia tidak akan menunggu [inflasi turun] ke 2%, selama proyeksi internalnya sejalan dengan situasi,” ujarnya.

Banjaran mengatakan pernyataan tersebut menimbulkan ekspektasi penurunan suku bunga Fed Funds Rate (FFR) antara 75% dan 100% pada bulan September, sehingga meningkatkan kemungkinan penurunan suku bunga lebih dari 1 kali.

Oleh karena itu, Banjaran menilai BI mempunyai ruang untuk memangkas suku bunga acuannya pada tahun ini jika kondisi memungkinkan.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Peri Warzio mengatakan BI rate kemungkinan akan turun jika pemangkasan diperbolehkan pada kuartal IV 2024.

Lalu kalau nilai tukar rupee bisa stabil, mungkin pada kuartal IV 2024, kami akan mencoba menurunkan suku bunga, ujarnya.

Perry mengatakan BI saat ini sedang menempuh kebijakan moneter yang ramping untuk menjaga inflasi tetap terkendali di dalam negeri, serta menstabilkan nilai tukar rupee dan stabilitas sistem keuangan.

Oleh karena itu, BI memutuskan untuk mempertahankan BI-rate sebesar 6,5% hingga Juni 2024, setelah diperpanjang hingga RDG April 2024.

“Fokus kita saat ini adalah nilai tukar rupee, bagaimana menstabilkan dan menjaga kestabilan serta terus menguat, sedangkan suku bunga BI rate akan kita kelola dulu,” ujarnya.

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel