Bisnis.com, JAKARTA – Kekhawatiran muncul terhadap situasi fiskal pemerintahan Prabowo Subianto, karena berbagai anggaran atau janji kampanye membutuhkan anggaran yang sangat besar. Namun upaya untuk meredam kekhawatiran tersebut terus dilakukan dan serangan terhadap nilai tukar rupee mulai bermunculan.

Pergerakan rupee juga dipengaruhi oleh dinamika perekonomian global, seiring dengan penurunan suku bunga yang dilakukan The Federal Reserve alias The Fed yang semakin terkesan menjadi bumerang. Hasilnya, rupee telah mencatatkan kemitraan yang kuat dalam beberapa waktu terakhir.

Tampaknya, reli penguatan rupee ini merupakan yang terpanjang dan terbaik dalam setahun terakhir atau sejak September 2016.