Bisnis.com, JAKARTA – Dunia usaha akan didukung oleh penyediaan surat utang atau perusahaan patungan pada tahun berjalan 2024.

Direktur Evaluasi Korporasi Bursa Efek Indonesia (BEI) 1 Gede Nyoman Yetna mengatakan, yang diterbitkan lender hanya 65 penerbitan dan Sukuk Efek (EBUS) sebanyak 40 penerbitan dengan total Rp 63,4 triliun.

“Hingga 5 Juli 2024, telah dikeluarkan 40 emisi dari 29 pembangkit EBUS yang berada di dalam pipa,” kata Nyoman dalam keterangannya, Sabtu (6/7/2024).

Berdasarkan pipeline BEI, sebagian besar tim yang masuk seharusnya berasal dari sektor keuangan, totalnya 13 tim.

Sedangkan kedua perusahaan akan menawarkan usaha patungan di sektor industri dan konsumen non-siklus, sedangkan di sektor konsumen siklis terdapat satu perusahaan.

Dengan catatan tersebut, total sewa dan sukuk udara yang tercatat di BEI mencapai 576 penerbitan senilai Rp 473,79 triliun dan USD 54,758 juta, diterbitkan sebanyak 133 penerbitan.

Saat ini terdapat 186 Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI dengan total nilai Rp 5.996,99 triliun dan USD 502,10 juta. Selain itu, di BEI ada 10 penerbitan Efek Asset Support (EBA) senilai Rp 2,93 triliun.

Sekretaris Perusahaan BeI Kautsar Primadi Nurahmad menambahkan, pada pekan 1-5 Juli 2024 banyak terjadi aktivitas komputer perusahaan di bursa. 

Misalnya pada Rabu (3/7/2024), obligasi berkelanjutan V WOM Finance Tahap I Tahun 2024, oleh PT Waxana Ottomitra Multiartha Tbk. (WOMF) dan obligasi 4 MNC Capital Indonesia Tahap II 2024 oleh PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (BCAP) mulai mencatatkan BEI. Nilainya dua ribu triliun dan Rp399 ribu masing-masing Rp.

“Outcome rating PT Pemeringkat Efek Indonesia [Pefindo] untuk obligasi ini adalah idAA+ dan idBBB+. Selain itu, PT Bank Rakyat Indonesia [Persero] Tbk bertindak sebagai wali amanat untuk penerbitan ini,” kata Kautsar dalam keterangannya.

Kemudian pada Jumat (5/7), saham Ecosystem yang diterbitkan PT Integrasi mulai dicatatkan di BEI dengan nilai Rp 600 miliar. . (BJBR) berfungsi sebagai wali.

Bulan lalu, harga Dayamitra Telekomunikasi TP Tbk. Sukuk Ijarah I Tahap 1 Tahun 2024 menerbitkan obligasi berkelanjutan I Tahap I dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap 2024. Obligasi tersebut diterbitkan dengan nilai sukuk masing-masing sebesar Rp 240,22 miliar dan Rp 10,01 miliar.

Penilaian Pefindo terhadap obligasi dan sukuk ini adalah idA dan idA Syariah. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) bertindak sebagai wali ekspor ini.

Terakhir disinggung pula mengenai keberlanjutan obligasi IV Lautan Luas Tahap I Tahun 2024 oleh PT Lautan Luas Tbk. (LTLS) BEI HARI YANG SAMA. Pendapatan PT Bank Mega Tbk mendapat Rp 285 miliar (MEGA) sebagai wali amanat dan mendapat penilaian IDA dari Pefindo.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel