Bisnis.com, Jakarta – Kalodata, platform social commerce analitik, memperkirakan peningkatan penetrasi internet di Tanah Air akan mendorong pertumbuhan pengguna e-commerce di segmen bisnis dan UMKM sehingga berdampak pada platform analitik. 

Diketahui, dalam 10 tahun terakhir, penetrasi internet meningkat dari 38% menjadi 78% pada tahun 2023. Pertumbuhan ini diperkirakan akan meningkat menjadi 86% pada tahun 2030. 

Sejalan dengan meningkatnya penetrasi internet, jumlah UKM dan pebisnis yang semakin terhubung dengan e-commerce akan semakin meningkat. Calodata yakin basis pelanggannya terus berkembang.  

Calodata adalah platform analisis data e-commerce TikTok yang memungkinkan pebisnis, influencer, dan organisasi memperoleh wawasan guna mengoptimalkan strategi konten dan rencana bisnis mereka.   

Co-founder dan Managing Director Kalodata Lawrence Guo mengatakan Kalodata saat ini beroperasi di 8 negara, antara lain Indonesia, Amerika Serikat, Tiongkok, Inggris, Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Thailand. Secara total, basis pengguna mereka telah mencapai lebih dari 1 juta pengguna di seluruh dunia, dengan 300.000 di antaranya berada di Indonesia. 

Guo berharap Calodata dapat menjangkau lebih banyak pengguna tahun depan seiring dengan meluasnya penetrasi internet di Indonesia. 

“Pertumbuhan pengguna Callodata di Indonesia kemungkinan besar akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2025, didorong oleh sejumlah faktor seperti meningkatnya penetrasi internet, pertumbuhan UKM dan bisnis online, serta meningkatnya kesadaran pelaku e-commerce akan pentingnya data. di bidang manufaktur. Keputusan yang bagus,” kata Guo kepada Bisnis, Senin (30/9/2024).

Tidak hanya itu, Calodata memperkuat kemitraan untuk berekspansi ke komunitas lokal guna mempertahankan pertumbuhan tersebut. Kemudian gunakan edukasi, webinar, dan publikasi konten untuk menarik perhatian para pelaku e-commerce terhadap pentingnya data. 

“Perusahaan telah mengadaptasi produk dan layanan Data Data agar lebih sesuai dengan pasar Indonesia dan selalu mengikuti perkembangan teknologi terkini, termasuk pengenalan teknologi baru seperti AI,” kata Guo. 

Guo mengatakan Kalodata memiliki fitur chatbot kecerdasan buatan (AI) yang memungkinkan pengguna berinteraksi dengan AI dan mengajukan pertanyaan seputar strategi dan tren terkini TikTok. Perusahaan terus memperluas kemampuan AI-nya agar lebih efisien dan akurat. 

“Kami akan terus memperkuat tim lokal untuk memberikan dukungan yang lebih baik kepada pengguna,” kata Guo. 

Guo mengatakan Calodata baru-baru ini mengadakan Calodata Indonesia Social Commerce Conference (KISCC) 2024 dengan tema “Throwing E-Commerce Excellence”. 

KISCC 2024 memadukan edukasi teknologi social commerce dengan analisis data algoritmik untuk mencapai hasil maksimal di TikTok Shop.

Lihat Google News dan berita serta artikel lainnya di saluran WA