Bisnis.com, Jakarta – PT Waskita Beton Precast Tbk. .

WSBP menghasilkan pendapatan tertinggi dari lini bisnis pracetak yang menyumbang Rp588,42 miliar pada tahun 2024, disusul Rp337,38 miliar pada tahun 2023. Lini bisnis pracetak kini menyumbang 44,1% pendapatan usaha WSBP. 

Kita ingatkan, banyak proyek yang mendapat penghargaan WSBP tahun ini adalah Proyek LRT Jakarta Tahap 1B (Velodrome-Manggarai), Proyek Pembayaran Seksi 3A dan 3B Ciawi-Sukabumi (Bocimi), Proyek Pembangunan Jalan Serang-Panimbang dan proyek-proyek lain yang berbeda.

Di sisi lain, bisnis readymix juga tumbuh sebesar 17,0% menjadi Rp539,60, menyumbang 40,4% terhadap total pendapatan pada tahun 2023 dari Rp461,16. Sedangkan pendapatan dari jasa konstruksi akan mencapai $206,39 miliar pada tahun 2024.

Kepala Cabang WSBP, Fandy Dewanto, Rabu mengatakan, “WSBP juga berhasil mengelola margin laba kotor (GPM) sebesar 21,1%, ditopang oleh margin yang relatif tinggi dan penjualan produk dalam negeri dengan lini bisnis lain.” (23/10/2024) 

Menurut dia, keberhasilan tersebut sejalan dengan strategi perseroan untuk meningkatkan penjualan produk yang masuk ke proyek infrastruktur.

Tak hanya itu, laba kotor perseroan meningkat 87,1% dibandingkan periode yang sama tahun 2023, dari Rp150,60 miliar pada tahun 2023 menjadi Rp281,76 miliar pada tahun 2024. Peningkatan ini mencerminkan kinerja yang lebih baik dalam proses produksi dan peningkatan layanan pelanggan.

Pencapaian lainnya adalah penurunan NCP sebesar 63,4% dari Rp 274,74 miliar pada tahun 2023 menjadi Rp 100,47 miliar pada tahun 2024. Penurunan ini disebabkan oleh peningkatan produktivitas dan utilisasi departemen WSBP yang semakin baik, serta menunjukkan kinerja yang terus membaik. .

Fundy mengatakan WSBP konsisten berkomitmen membayar mitranya. Hal ini terlihat dari peningkatan nilai pembayaran kepada pemasok sebesar 24,1% atau Rp1,49 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu Rp1,21. 

Komitmen reformasi yang sedang berjalan mencerminkan pelunasan kewajiban kepada kreditur melalui program CFADS yang telah mencapai tahap keempat sebesar Rp320,85 miliar, ujarnya. 

Lihat berita dan cerita lainnya di situs web Google dan saluran WA