Bisnis.com, JAKARTA – Emiten telekomunikasi Bakrie Group PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) yang sahamnya disuspensi selama 5 tahun, telah menerbitkan laporan keuangan kuartal III 2024. BTEL mencatatkan kerugian Rp 54,49 miliar pada Januari-September 2024

Berdasarkan laporan keuangan tertanggal 30 September 2024 yang dikutip Selasa (19/11/2024), BTEL membukukan pendapatan sebesar Rp98,51 miliar sepanjang kuartal III 2024. Pendapatan tersebut meningkat 129,16% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. tahun. tahun menjadi Rp 42,98 miliar.

Pendapatan ini didorong oleh pendapatan sebesar 83,69 miliar dinar dari infrastruktur media. Pendapatan jasa telekomunikasi Rp 4,10 miliar. Pendapatan dari layanan periklanan digital Rp 7,34 miliar. dan pendapatan jasa teknologi informasi sebesar Rp 3,37 miliar.

Seiring dengan pertumbuhan pendapatan, BTEL mencatat beban pendapatan sebesar RSD 72,30 miliar. Beban pokok pendapatan ini meningkat 76,93% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 40,86 miliar.

Alhasil, laba kotor BTEL meningkat 1.134,53% menjadi Rp 26,20 miliar pada sembilan bulan pertama tahun 2024 dari Rp 2,12 miliar pada kuartal III tahun 2023.

Namun karena tekanan beban keuangan sebesar Rp 67,37 miliar. Pabrikan yang sebelumnya memproduksi ponsel Esia ini terus merugi sepanjang kuartal III 2024. Rugi bersih BTEL sebesar Rp 54,49 miliar, turun 26,03% dari sebelumnya rugi Rp 26,03 miliar pada kuartal III 2023.

Sementara itu, Total Aset BTEL mengalami penurunan menjadi Rp59,82 miliar pada akhir September 2024 dari sebelumnya Rp60,27 miliar pada akhir tahun 2023.

Total utang BTEL sebesar Rp5,99 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2024 dari Rp5,94 triliun sepanjang tahun 2023. Jumlah utang yang diselesaikan melalui PKPU meningkat menjadi Rp5,08 triliun dari sebelumnya Rp5,02 triliun.

Kekurangan pendanaan BTEL meningkat menjadi Rp5,93 triliun pada 30 September 2024 dari Rp5,83 triliun pada 31 Desember 2023.

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mempromosikan pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan apa pun. yang dihasilkan dari keputusan investasi pembaca

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.