Bisnis.com, JAKARTA – Pembicara dipimpin Arsjad Rasjid, PT Indika Energy Tbk. (INDY) turun nilainya pada Januari-September 2024 seiring dengan dinginnya harga batu bara.

Dalam 9 bulan tahun 2024, Indika Energy akan mencatatkan omzet sebesar USD 1,78 miliar. Realisasi ini turun 22,4% year-on-year (YoY) dari $2,29 miliar pada Januari-September 2023.

Berdasarkan data Indika Energy, penurunan pendapatan terutama berasal dari Kideco Jaya Agung (Kideco) yang mencatat penurunan pendapatan sebesar 17,7% YoY menjadi US$1,4 miliar karena penurunan harga jual.

Dalam 9 bulan tahun 2024, Kideco telah menjual 23,2 juta ton batu bara. Penjualan meningkat 2,7% dibandingkan 22,6 juta ton batu bara dalam 9 bulan 2023.

Namun harga jual batu bara pada 9 bulan tahun 2024 turun 19,9% menjadi $60,6 per ton batu bara dibandingkan harga rata-rata $75,7 per ton pada 9 bulan tahun 2023, ujarnya, Senin. (4/11/2024) .

Selain itu, Kideco memasok 8,6 juta ton batu bara atau 37% volume penjualannya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri pada Januari-September 2024. Jumlah tersebut melebihi permintaan pasar pemerintah (DMO) sebesar 25% yang ditetapkan pemerintah.

Selain itu, penurunan pendapatan Indika Energy juga ditopang oleh Indika Indonesia Resources yaitu sebesar 60,4% menjadi USD 138,9 juta dalam 9 bulan 2024 dari USD 351,1 juta pada periode yang sama tahun 2023.

Hal ini disebabkan mundurnya perusahaan tambang batu bara Multi Tambangjaya Utama (MUTU) dan anjloknya pendapatan usaha perdagangan batu bara, kata manajemen INDY.

Indika Energy juga mencatat pendapatan Tripatra turun 15,1% year-on-year menjadi $157,3 juta pada Q3/2024, terutama disebabkan oleh terhentinya proyek BP Tangguh.

Di sisi lain, Interport Mandiri Utama (IMU) mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 2,1% YoY menjadi USD 85,2 juta dalam 9 bulan 2024. Pendapatan interport disediakan oleh Cotrans sebesar USD 56,1 juta, KGTE (penyimpanan minyak) sebesar USD 17,9 juta, Interport Business Park (IBP) sebesar USD 6,8 juta dan ILSS sebesar USD 4,0 juta.

Pada Januari-Sep 2024, INDY menurunkan harga pokok penjualan (COGS) sebesar 18,5% YoY menjadi $1,51 miliar pada 9 bulan 2024 dibandingkan dengan $1,86 miliar pada periode yang sama tahun 2023.

Arus kas Kideco, termasuk biaya, turun 17,0% menjadi $50,6 per saham. ton dalam 9 bulan 2024 dibandingkan dengan USD 61,0 per . dan volume penjualan dalam negeri.

Dari sisi laba, laba pemegang saham INDY turun menjadi $34,4 juta pada Q3/2024 dibandingkan $93,8 juta pada periode yang sama tahun lalu. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel