Bisnis.com, PALEMBANG – Pemerintah menargetkan penyelesaian pembangunan Kereta Api Logistik Lahat-Kertapati di Sumatera Selatan pada tahun 2027. Proyek ini masuk dalam daftar proyek strategis nasional (PSN) pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) . diprioritaskan untuk mendukung mobilitas angkutan batubara di wilayah tersebut.

Staf Khusus Percepatan Pembangunan Daerah, Pembangunan Infrastruktur dan Investasi Kementerian Perekonomian RI Wahyu Utomo menekankan pentingnya membangun kereta logistik ini. “Pengangkutan batu bara melalui darat dan laut sangat padat dan merusak jalan. Kereta api menjadi salah satu solusi terbaik,” ujarnya saat berkunjung ke Palembang, dikutip Minggu (5/7/2024).

Untuk memastikan kereta api ini tidak mengganggu lalu lintas di perlintasan sebidang, perlu dibangun lebih banyak jembatan. “Ada beberapa simpang susun yang sangat padat yang patut menjadi perhatian utama. Realisasi pembangunan tersebut harus dipercepat dan ditargetkan selesai pada tahun 2027,” imbuh Wahyu.

Wahyu juga menjelaskan, proyek kereta logistik ini dipertimbangkan dari sisi keekonomian, khususnya terkait keberlanjutan pertambangan batu bara di Sumsel. Meski pemerintah berupaya mengurangi penggunaan batu bara untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), namun batu bara tetap digunakan untuk keperluan lain seperti batu bara di hilir Muara Enim. “Kandungan batu bara di Sumsel cukup besar dan masa penambangannya bisa lebih dari 20 tahun,” jelasnya.

Data Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sumatera Selatan menunjukkan produksi batu bara hingga triwulan I tahun 2024 mencapai 19,8 juta ton atau 15% dari target tahunan sebesar 131,2 juta ton. Kepala Dinas ESDM Sumut Hendriansyah mengatakan, target produksi tahun ini lebih tinggi dibandingkan output produksi tahun 2023 yang mencapai 105,8 juta ton, yang merupakan produksi tertinggi sepanjang sejarah batu bara di Sumsel.

Badan Pusat Statistik Sumsel mencatat ekspor batu bara pada Mei 2024 mencapai $253,47 juta atau meningkat 5,92% setiap tahunnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel