Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Pengecer Vape Indonesia (Arvindo) menilai pemerintah harus memberikan informasi profil risiko produk tembakau alternatif berdasarkan penelitian ilmiah.

Ketua Umum Arvindo Fachmi Kurnia mengatakan produk tembakau alternatif seperti rokok elektronik (vape) dan produk tembakau pemanas merupakan produk yang memiliki risiko lebih rendah dibandingkan rokok.

Namun karena kurangnya edukasi masyarakat, produk tembakau alternatif masih disamakan dengan rokok yang memberikan dampak kesehatan bagi penggunanya, kata Fachmi dalam keterangannya, Senin (13/5/2024).

Ia menjelaskan, penelitian ilmiah menunjukkan bahwa produk tembakau alternatif memiliki risiko yang kecil. Namun fakta tersebut belum diumumkan ke publik.

Menurutnya, sebagian masyarakat masih menganggap produk ini berbahaya bagi kesehatan sehingga belum layak dijadikan alternatif bagi perokok dewasa untuk berhenti dari kebiasaannya.

Ia menyarankan pemerintah menjadi pihak yang paling penting dalam memberikan edukasi mengenai profil risiko produk tembakau alternatif. Selain itu, pemerintah telah berupaya keras untuk menurunkan prevalensi merokok.

“Sangat sulit bagi perokok untuk menghentikan kebiasaan lamanya,” ujarnya.

Secara terpisah, Ketua Umum Asosiasi Konsumen Vape Indonesia (Akvindo) Paido Siahaan juga mengharapkan peran aktif pemerintah untuk mengedukasi masyarakat mengenai produk tembakau alternatif.

“Saya berharap pemerintah dapat memfasilitasi pemberian informasi yang akurat dan obyektif serta menciptakan kampanye edukasi yang baik tentang manfaat beralih ke produk tembakau alternatif,” kata Paido.

Pihaknya siap bekerja sama dengan pemerintah untuk memberikan pendidikan aktif dan berkelanjutan kepada masyarakat. Pasalnya, asosiasi konsumen juga berperan penting dalam memberikan informasi terpercaya mengenai produk tembakau alternatif kepada masyarakat.

Menurut Public Health England (PHE) yang kini dikenal sebagai British Health Safety Agency, telah mempublikasikan hasil penelitian bertajuk “Evidence Review of E-Cigarettes and Heated Tobacco Products”.

Hasilnya, rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan dapat mengurangi paparan risiko hingga 90-95 persen lebih rendah dibandingkan rokok.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel