Bisnis.com, Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mulai mempersiapkan proses tender proyek Tol Puncak. Pokoknya, studi kelayakannya sudah selesai.

 Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (Dirjan) Kementerian Pekerjaan Umum, Triono Juno Asmono (Yongki) mengumumkan studi kelayakan akan selesai pada 2025.

 “Efektifitasnya masih kami kaji dan kajiannya akan selesai tahun depan,” ujarnya saat ditemui di Kementerian Tenaga Kerja, Jumat (8/11/2024).

 Setelah proses selesai dan persyaratan terpenuhi, proyek akan segera memulai penawaran.

“Kemudian [penelitian yang sudah selesai] akan dijual,” singkatnya.

Sekadar informasi, pembangunan Tol Pancak sudah lama direncanakan pemerintah. Diperkirakan jalan sepanjang 52 km tersebut akan terbagi menjadi 5 seksi. 

Tol Puncak akan tersambung dengan tol yang sudah ada, misalnya Tol Bosimi hingga Cianjur.  Sementara rencana pembangunan Tol Caringin – Puncak – Cianjur disampaikan oleh Danang Parikesit, mantan Kepala BPJT, yang biaya awalnya diperkirakan Rp 24,37 triliun.

Sementara itu, menurut informasi Bisnis.com, pembangunan Tol Karingin – Pancak – Cianjur telah dimulai atas usaha bisnis PT Matrasarana Arsitama fan Swoosh Capital CFT. 

Pada penelusuran pertama, investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan seksi 1 sepanjang 11,6 km akan menelan biaya hingga Rp3,1 triliun.  Setelah itu, Seksi 2 sepanjang 6,9 km membutuhkan biaya konstruksi sebesar Rp2,4 triliun.  

Selain itu, Seksi 3 sepanjang 9,7 kilometer akan menelan biaya Rp8,02 triliun.  Selain itu, Seksi 4 sepanjang 7,3 kilometer membutuhkan biaya pembangunan sekitar Rp 1,68 triliun. Seksi 5 sepanjang 16,3 km menelan biaya Rp9,07 triliun.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel