Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) mendorong generasi muda yang saat ini mendominasi penduduk Indonesia untuk segera menjadi investor SBN yang didukung pemerintah.

Pembelian Surat Berharga Negara (SBN) sebagai dana investasi merupakan peluang bagi generasi muda untuk ikut serta dalam pembangunan negara dan membantu pembiayaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan investasi kini semakin mudah dengan bantuan teknologi digital, termasuk pembelian wahana investasi negara.

“Sekarang beli SBN di gadget bisa, minimal nilai pembelian bisa Rp 1 juta. Beli SBN Ritel berarti ikut pembangunan,” kata ketua acara Literasi Keuangan Indonesia (Like It) di Gandaria City pada Rabu (11/06/2024).

Sua mengatakan, hingga saat ini SBN ritel pemerintah telah menjangkau 875.000 investor dan didominasi oleh kalangan muda.

SBN juga cukup kompetitif dengan suku bunga dan rata-rata suku bunga deposito yang kompetitif. Misalnya, jika deposito bank sekarang menawarkan tingkat bunga antara 3-4% per tahun, maka SBN Ritel akan menawarkan return lebih dari 6% per tahun pada tahun 2024.

Ada pilihan SBN ritel tradisional seperti ORI (Obligasi Negara Ritel) dan SBR (Savings Bonds Ritel) serta SBN ritel dengan format syariah seperti SR (Sukuk Ritel) dan ST (Savings Savings Bond).

Kementerian Keuangan baru saja menyelesaikan penawaran ORI026 pada 30 September 2024 hingga 24 Oktober 2024. Penjualan ORI026 mencapai Rp19,35 miliar dari kuota nasional Rp25 miliar.

Sua lebih mengingatkan, keunggulan SBN ritel adalah aman dan minim risiko karena pembayaran pokok dan kupon (yield) dijamin pemerintah.

“Ini adalah instrumen investasi dari negara yang risikonya minimal, saya katakan zero risk. Dan ini memberikan peluang bagi masyarakat untuk turut serta membiayai pembangunan Indonesia,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Destry Damayanti, Wakil Presiden Bank Indonesia (BI), mengatakan kontribusi masyarakat terhadap pendanaan pemerintah merupakan salah satu cara generasi muda menunjukkan rasa cinta tanah airnya terhadap negara.

Berbeda dengan para pahlawan masa lalu yang harus angkat senjata membela Indonesia, Destry mengatakan pemuda masa kini bisa berkontribusi terhadap pembangunan dengan berinvestasi.

“Ini [November] hari investasi anak muda, nggak usah bawa senjata, cukup sisihkan uang di kantong, bisa Rp 50.000, Rp 100.000, atau Rp 1 juta. ORI, katanya.

Namun, instrumen investasi tidak hanya terbatas pada surat utang yang diterbitkan pemerintah. Untuk itu, Destry meminta masyarakat memilih instrumen investasi dengan bijak dan hati-hati agar tidak tertipu dengan investasi bodong.

Lihat berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA Channel