Bisnis.com, JAKARTA – Pembiayaan melalui penawaran hak gadai atau hak tanggungan perusahaan terbatas (HMETD) mencapai Rp 32,57 triliun hingga 30 Agustus 2024. Bagaimana prospek Anda di akhir tahun ini?

Senior Market Chartist Mirae Asset Securitas Nafan Aji Gusta mengatakan penerbitan right issue akhir tahun ini akan didorong oleh banyak emosi. Misalnya, salah satu petunjuk datang dari kebijakan suku bunga Federal Reserve yang longgar. Menyusul pelonggaran suku bunga Federal Reserve, kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga dasar juga diperkirakan akan terus berlanjut.

“[Pemotongan suku bunga dasar] ini akan memberikan stimulus positif kepada pasar, memperkuat likuiditas pasar. Oleh karena itu, aksi korporasi akan lebih proaktif karena pada hakikatnya merupakan respon positif terhadap era regulasi suku bunga rendah,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (9 September 2024):

Sementara itu, hak emisi disebut mempertimbangkan rencana bisnis emiten, seperti ekspansi.

“Emiten sudah memutuskan untuk meningkatkan operasional kritikalnya ke depan. Jadi, [rights issue] juga akan mendongkrak pasar modal dalam negeri,” ujarnya.

Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto mengatakan, situasi politik menjadi faktor yang perlu diperhatikan selain prospek pertumbuhan ekonomi untuk mengeluarkan right issue. Karena iklim politik yang memanas, penerbit cenderung menunggu dan melihat.

Bursa Efek Indonesia (BEI) sebelumnya menyebutkan pembiayaan melalui penerbitan hak korporasi mencapai Rp 32,57 triliun hingga 30 Agustus 2024. Direktur Asuransi BEI Gede Nyoman Yetna menjelaskan, dana yang tersedia dari 15 donor aktif berjumlah Rp 34,42 triliun. Masalah yang benar. 

“Masih ada 24 emiten yang masuk dalam pipeline franchise BEI,” ujarnya dalam keterangan belum lama ini.

Total ada delapan emiten yang masuk daftar tunggu right issue, sebagian besar di sektor konsumer. Pada akhirnya, ada lima emiten dari sektor keuangan yang masuk dalam daftar antrean penerbitan yang benar.

Sementara itu, empat emiten yang masing-masing bergerak di industri konsumen non-siklikal dan sektor energi bersiap menerbitkan obligasi.

Jaminan dan Perencanaan Hak Donor

Bahkan pada pertengahan tahun ini, banyak emiten yang mengajukan klaim. PT Bank NeoCommerce Tbk. Misalnya (BBYB) menerbitkan right issue senilai $1,31 miliar atau PMHMETD VII dengan nilai nominal saham baru Rp 100. 

Harga pelaksanaannya Rp300 per saham sehingga total nilai Rp393,5 miliar akan berasal dari saham portepel perseroan dan dicatatkan di BEI.

PT Bank IBK Indonesia Tbk. (AGRS) menerbitkan hingga 11,7 miliar saham baru sehingga memberikan pemegang saham penerbit yang tepat, PMHMETD VI. 

Sedangkan Hary Tanoesoedibjo ke depannya akan menjadi penyedia properti PT MNC Land Tbk. (KPIG) sedang menyiapkan penambahan modal disetor sebanyak 8,86 miliar saham.

Aksi korporasi ini akan dilakukan dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 10% saham yang ditempatkan dan disetor MNC Land. Klaim telah dibuat untuk membiayai proyek Lido KEK.

PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk, merupakan fasilitas perawatan pesawat milik Garuda Indonesia Group. (GMFI) juga menyiapkan penambahan modal disetor sebanyak 11,73 miliar saham Seri B.

Simak berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA Channel.