Bisnis.com, JAKARTA – Suara klakson kapal terdengar di kejauhan. Kapal Pelni, KM Sabuk Nusantara 48 perlahan merapat di Pelabuhan Bintang 99, Batam, pada Minggu (16/06/2024) pukul 14.00 WIB.

Kapal tersebut baru saja tiba di Batam setelah menempuh perjalanan jauh dari Pulau Tambelan yang berjarak 390 kilometer dari Batam. Sabuk Nusantara 48 singgah di Batam hanya selama satu jam, selanjutnya akan melanjutkan perjalanan menuju Tanjungpinang lagi pada pukul 15.00 WIB.

Sebelum perahu berangkat, banyak penumpang yang bangkit dari tempat duduknya dan menaiki perahu. Salah satunya adalah seorang prajurit bernama Effendi Hasyim (25), yang akan menuju Selat Lampa dan Pulau Natuna Besar, Kepulauan Riau (Kepri).

Ia mengaku menyempatkan diri untuk menghabiskan waktu bersama keluarga di Natuna saat libur panjang Idul Adha. Sabuk Nusantara 48 adalah pilihan terbaik, karena penerbangan lepas landas sebelum hari besar keagamaan.

Meski perjalanannya sekitar dua hari, Sabuk Nusantara adalah pilihan terbaik, karena tiket pesawatnya mahal, bisa mencapai Rp 1,7 juta sekali jalan, belum lagi turun. Kalau naik perahu ini, menuju Selat Lampa. hanya Rp 63.000,” ujarnya.

Meski sudah dua hari berada di kapal tersebut, Effendi mengaku tetap menyukai perjalanan tersebut. Sebelum sampai di Pelabuhan Lampa, kapal singgah terlebih dahulu di Pulau Tambelan, Pulau Midi, dan Kepulauan Natuna.

“Perjalanannya biasanya lewat laut. Tapi sesampainya di pulau, pemandangannya indah sekali. Jadi pertimbangkan untuk kembali ke kota dan berjalan kaki,” ujarnya sambil tersenyum.

Natuna terkenal dengan keindahan alamnya. Pelayaran jauh kerap menjadi momen berkesan bagi penumpang kapal buatan Indonesia tahun 2013 seperti Effendi.

Pemudik lainnya, Guru Maryati (28), malah kembali ke Batam seiring libur panjang sekolah. “Saya mengajar di Natuna. Sekarang saya sedang liburan jadi saya akan kembali ke Batam dan Sabuk Nusantara,” jelasnya.

Bukan hanya karena tiketnya yang murah, namun cara mendapatkannya juga mudah karena bisa menggunakan ponsel melalui aplikasi Pelni Mobile.

Menurut dia, modus operandi Pelni Mobile mirip dengan aplikasi pencarian tiket populer seperti Travelok, PegiPegi, dan lainnya. “Cukup masukkan kota keberangkatan dan tujuan, lalu akan muncul prosesnya. Setelah itu tinggal pilih hari tujuan, tiket akan langsung dipublikasikan di Internet. Bayarnya juga mudah, bisa pakai M- Perbankan atau bayar di minimarket terdekat,” ujarnya.

Ia mengapresiasi keberadaan kapal penyeberangan Nusantara Belt 48 yang memudahkan perjalanan masyarakat yang tinggal di wilayah perbatasan Indonesia seperti Anambas dan Natuna.

Sebagai provinsi kepulauan, Kepulauan Riau sebagian besar terdiri dari lautan dengan luas 417.012,97 km2 dan daratan dengan luas 8.201,72 km2.

Pulau Riau terdiri dari 12 provinsi dan kota yang dipisahkan oleh lautan. Ibu kota Kepulauan Riau adalah Tanjungpinang yang terletak di Pulau Bintan. Saat ini pusat perekonomian terbesar adalah Batam. 

Sedangkan Kabupaten Anambas dan Kabupaten Natuna terletak jauh dari Batam dan Tanjungpinang serta merupakan wilayah perbatasan Indonesia. 

Simak berita dan berita lainnya di Google News dan WA channel