Bisnis.com, Jakarta – PT Palindo Terminal Petikemas, subholding BUMN Palindo yang mengelola terminal peti kemas, mengatakan integrasi perencanaan dan pengendalian (integrated Planning and Control) membuat proses bongkar muat peti kemas menjadi lebih efisien.
Perencanaan dan Pengendalian Terpadu adalah solusi digital untuk pemantauan terpusat seluruh layanan, layanan kapal, layanan terminal, kontainer dan logistik. Digitalisasi ini diharapkan dapat mendorong dan memperkuat daya saing logistik nasional.
Direktur Utama PT Palindo Terminal Petikemas M. Adiji mengatakan, mereka akan hadir mulai tahun 2023. Berkat sistem digital ini, pelayanan pelabuhan menjadi lebih efisien. Pemerintah berharap ini akan dikaitkan dengan sistem pemerintahan seperti bea cukai, imigrasi, karantina dan banyak lagi.
Intinya kegiatan pelayanan pelabuhan akan berkurang sehingga berdampak pada biaya, katanya, Jumat (9/8/2024) di Pelabuhan Tanjung Ima Semarang, Jawa Tengah.
Aji mengatakan, ada rencana pelaksanaan kegiatan bongkar muat yang kemudian dikontrol secara digital sehingga real-time. Sebelum integrasi, setiap terminal memiliki penjadwalannya sendiri.
Melalui perencanaan dan pengendalian terpadu, seluruh aktivitas mulai dari kedatangan kapal hingga keberangkatan kapal dikaitkan dengan tujuan seluruh aktivitas pelabuhan.
Fasilitas perencanaan dan pengendalian terpadu kini telah tersedia di Semarang, Jakarta, Makassar, Sorong, dan Jayapura, lanjutnya.
“Kita masih punya pekerjaan rumah untuk mencari solusi di banyak tempat,” imbuhnya.
Muarip, Direktur Operasi Terminal Kontainer Palindo, mengatakan perencanaan dan pengendalian yang terintegrasi menjadi salah satu kekuatan Palindo. Dengan merger, perusahaan mengintegrasikan sistem dalam peti kemas, kelautan, termasuk lalu lintas regional.
“Pembangunannya memakan waktu 8 bulan hingga 1 tahun karena tiap departemen berbeda-beda. Sekarang tempatnya besar, pekerjaan ini sangat mempercepat proses birokrasi yang panjang,” jelasnya.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel