Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyebut peran pekerja migran Indonesia (PMI) sangat penting bagi perekonomian negara dengan menyumbang US$14,22 miliar atau sekitar Rp230 triliun setiap tahunnya terhadap neraca devisa negara.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Presiden BI Juda Agung saat penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Kementerian Ketenagakerjaan RI (BP2MI) pada Jumat (31/05/2024).
“Jadi sebenarnya partisipasi beliau, perannya [PMI] sangat penting dalam bisnis kita. Bukan untuk keluarga mereka, pendidikan dalam keluarga, atau kesehatan orang-orang yang mereka tinggalkan, [kontribusi PMI] pada akhirnya tetap soal PDB. , pertumbuhan ekonomi, juga berlaku untuk penanaman modal asing kita,” kata Juda saat menandatangani kontrak.
Juda menjelaskan, kontribusi PMI terhadap devisa terbesar kedua setelah ekspor migas. Devisa Indonesia diketahui juga mencapai 136,2 miliar dolar AS pada akhir April 2024.
Sementara dibandingkan aset bebas sebesar US$14,22 miliar, kontribusi PMI terhadap nilai tukar Indonesia mencapai 10%. Kontribusinya terhadap PDB diperkirakan masih lebih dari 1%.
FYI, peran utama PMI juga menjadi latar belakang kerjasama BI dan BP2MI untuk memberikan pengetahuan keuangan dan dukungan keuangan kepada PMI.
Dalam perjanjian tersebut diketahui bahwa kedua belah pihak akan menyepakati pembayaran dan anggaran keseluruhan untuk para pekerja serta dukungan keuangan ketika para pekerja tersebut dimukimkan kembali ke negaranya.
Kepala BP2MI Benny Ramdhani yang turut menandatangani perjanjian tersebut juga menjelaskan bahwa kerja sama tersebut perlu diperkuat dengan mempertimbangkan permasalahan masa depan yang berubah secara aneh dan kuat.
Secara lebih rinci, PMI merupakan bacaan pemahaman yang dimaksudkan sebagai bentuk perlindungan terhadap nasabah Bank Indonesia khususnya dalam bidang pembayaran.
Untuk mendukung kedua organisasi tersebut, dibentuklah Persatuan Investor PMI (Perwira). Terdapat tiga jenis dukungan yang meliputi layanan bisnis, layanan bisnis produk pekerja migran, dan layanan pelatihan bisnis.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel