Bisnis.com, JAKARTA – PT Pegadaian menargetkan penyaluran dana senilai Rp75 triliun pada tahun ini. Pendanaan merupakan kombinasi proyek pejalan kaki dan non-pejalan kaki.
Total [investasi] sampai akhir tahun Rp 75 triliun, kata Principal Officer Pegadaian Damar Latri Setiawan usai peluncuran The Gadepreneur Space di Pegadaian Kebon Nanas, Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (4/). . 6/2024).
Damar mengatakan, hingga saat ini, utang Pegadaian masih terutang sebesar Rp74 triliun. Dia mengatakan program hak gadai memberikan 82% dari total pinjaman, sementara 17% tidak.
Sedangkan jumlah nasabah uang gadai dan non gadai masing-masing bertambah dua digit. Keduanya tumbuh sebesar 10,7%, dimana pada awal tahun jumlah nasabah pegadaian mencapai sekitar 25 juta orang.
“Dari sisi finansial, pekerjaannya sangat bagus, KPR dan non KPR ada dua, masing-masing tumbuh dua angka,” kata Damar.
Damar mengatakan, pendanaan tersebut merupakan bagian dari dukungan Pegadaian kepada konsumen, khususnya pelaku usaha mikro, kecil, dan mikro (UMKM) untuk naik tangga. Selain pembiayaan, Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang ini juga memberikan pelatihan kepada UMKM untuk memberikan edukasi bagaimana menjalankan bisnis yang baik.
Tak hanya itu, Pegadaian melalui The Gadepreneur Space juga memberikan wadah kepada UMKM untuk menjual produknya secara gratis. Pegadaian yakin peralatan yang diberikan UMKM bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan penjualannya di luar negeri juga.
Pada tahun 2023, Pegadaian akan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 4,38 triliun. Hasil ini tumbuh sebesar 32,7% secara tahunan (year-on-year/year) dibandingkan tahun 2022 hingga mencapai Rp3,30 triliun.
Kinerja baik tersebut ditopang oleh peningkatan tertinggi pinjaman yang diberikan Pegadaian dalam tiga tahun terakhir, yakni sebesar 14,4% dari Rp59,1 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp67,6 triliun. Aset perseroan pun meningkat sebesar 12,6% dari Rp73,33 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp82,6 triliun pada tahun 2023.
Tak hanya itu, profitabilitas Pegadaian semakin membaik dengan penurunan NPL yang signifikan dari 1,2% tahun lalu di tahun 2022 menjadi 0,85% di tahun 2023.
Berkat pencapaian tersebut, Pegadaian berhasil meningkatkan return on assets (ROA) sebesar 5,6% dan return on equity (ROE) sebesar 14,33% serta Pegadaian mencatatkan rasio BOPO (beban operasional/pendapatan operasional) yang sangat rendah dalam beberapa tahun terakhir, yakni sebesar 66,10%. . pada tahun 2023.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel