Bisnis.com, Jakarta – Saat ini viralnya kabar Aoka Roti dibunuh karena diduga mengandung bahan pengawet berbahaya sodium dehydroacetate, menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengecer toko kelontong.
Penggunaan natrium dehidroasetat sebagai bahan pengawet disebut-sebut membuat Akka Roti memiliki umur simpan yang lebih lama dibandingkan roti biasa, yakni 3-6 bulan.
Pantauan Bisnis.com terhadap para pedagang di berbagai warung makan di kawasan Bogor, diketahui para pedagang tersebut berencana menghentikan stok roti awka karena isu natrium dehidroasetat. Salah satunya, Fauzi, pedagang asongan asal Kelantan, mengaku tidak akan menjual roti oka di warungnya.
Faktanya, selama periode ini, oka roti selalu ditebar hingga melimpah karena sangat populer. Namun kabar buruk terkait Roti Oka menimbulkan kekhawatiran bahwa produk tersebut akan ditarik dari pasaran oleh otoritas terkait.
“Aku khawatir aku akan kehilangannya. Jika kembali, aku akan menutupnya juga.” Jika ada pengembalian dana, pembayaran tidak akan dilakukan. Lalu jual apa yang ada, kebetulan masih ada stok, satu kotak lagi untuk dicampur,” kata Fauzi saat ditemui Bisnis.com, Rabu (24/7/2024).
Namun menurut Fauzi, penjualan Roti Oka tetap berjalan seperti biasa, artinya tidak ada kekurangan meski beredar kabar mengandung bahan pengawet berbahaya. Dalam 2 minggu, dia biasanya bisa menjual sekotak Roti Oka yang berisi 60 bungkus roti tawar atau olesan sandwich.
“Saya ikuti beritanya. Pelanggan lama tetap tidak peduli, tetap membeli,” ujarnya.
Fauzi pun menduga tudingan bahan berbahaya terhadap Roti Oka hanya terkait isu persaingan pasar antar produsen roti.
Saya pikir itu hanya karena persaingan, katanya.
Untuk tiga dolar, Jenny, seorang pedagang di warung 24 jam di Madurai, mengatakan berita viral tentang roti alias tidak berpengaruh terhadap penjualan. Sedangkan Oka Roti dijual dengan harga Rp 3.000 per bungkus.
“Iya saya tahu, tidak mempengaruhi pembelian. Jualannya bagus, masyarakat tidak ada masalah, hanya online di media sosial,” ujarnya.
Meski roti Oka masih laris manis, Jenny mengaku tidak akan membeli roti tersebut lagi. Jenny pun mengungkapkan, bukan hanya Oka Roti yang memiliki umur simpan yang lama. Ia mengatakan, ada banyak merek roti siap saji buatan sendiri yang bisa disimpan hingga beberapa minggu.
Misalnya, roti goreng lokal yang penuh dengan sayuran hijau tidak mencantumkan label tanggal kedaluwarsa dan nomor registrasi Food and Drug Administration (FDA).
“Roti panjang itu banyak, coba lihat ke pedagang grosir, banyak sekali,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum GAPMI Udi S Luqman mengaku belum bisa memastikan kebenaran kabar Oka Roti mengandung bahan pengawet berbahaya natrium dihidroasetat. Menurut dia, kasus viral produsen PT Indonesia Bakery Family Aoka Roti ditangani Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
“Itu dikelola BPOM, kita serahkan ke BPOM, informasinya baru kita terima,” kata Adi saat ditemui di kawasan Sinaian, Senin (22/07/2024).
Meski demikian, Adhi memastikan natrium dehidroasetat tidak masuk dalam daftar positif bahan pengawet BPOM untuk produk makanan dan minuman.
Menurut dia, bahan pengawet yang paling umum digunakan pada produk roti adalah propionat. Ia juga menegaskan, sponsor resmi menurutnya hanya bisa digunakan dalam batas tertentu.
“Pengawet yang diperbolehkan banyak, ada juga yang masih diperbolehkan benzoat. Propionat umumnya diperbolehkan untuk makanan, namun tidak boleh melebihi batas tertentu,” jelas Adhi.
Seperti dilansir Bisnis.com, Jumat (19/07/2024), PT Indonesia Bakery Family (PT IBF), produsen Aoka Roti, mengeluarkan klarifikasi atas viralnya isu produk yang mengandung produk berbahaya. Ketua PTIBF Kemas Ahmad Yani membenarkan adanya penyalahgunaan bahan pengawet kosmetik pada produk roti. Tuduhan tersebut menimbulkan kegelisahan dan keresahan di kalangan konsumen yang setia menggunakan produknya.
“Produk Aka Roti telah diuji oleh Badan Obat dan Makanan Indonesia dan mendapat persetujuan untuk seluruh jenis peredaran sebagaimana tertera pada kemasan produk Aka Roti,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (19/7/2024). .
Ia juga menambahkan bahwa semua produk roti avoca tidak mengandung sodium dehydroacetate dan tidak memiliki tanggal kadaluarsa 6 bulan seperti yang banyak disebutkan di media.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel