Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendi menyelidiki dampak serangan siber terhadap Pusat Data Sementara Nasional (PDNS) terhadap pembayaran mahasiswa yang sedang berlangsung. Sejauh ini dampak serangan tersebut adalah hilangnya data siswa Kartu Indonesia Pintar (KIP). 

Muhadjir meminta mahasiswa baru untuk memasukkan atau memasukkan kembali informasi KIP 2024 jika informasi yang dimiliki mahasiswa tidak terlihat atau terbaca di sistem. 

Terkait pembayaran biaya kuliah, Muhadjir mengatakan pemerintah masih mendalami hal tersebut. Pemerintah belum mengatakan apakah serangan itu berdampak pada proses administrasi di kampus. 

“[Uang sekolah ditangguhkan?] Kita lihat saja apakah sampai di sana. Muhadjir, seperti diberitakan Antara, Selasa (7/2/2024): “Kalau tidak, kenapa ditunda?” 

Wakil Presiden Komisi

Dede juga mengatakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) tidak memiliki cadangan data jutaan pelajar di Indonesia. 

Mohon maaf kenapa? Kemendikbud tidak mendukung data massal yang berdampak pada jutaan siswa di Indonesia, ujarnya saat diwawancara wartawan, Senin (7/1/2024). ).

Ia menyebutkan inisiatif pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai hub regional big data di Asia dan Pasifik. “Saya sangat menyesal data bisa hilang, dan ini disebabkan oleh pelanggaran PDN saat ini.” 

Terkait kejadian kebocoran data, Dede Yusuf mengatakan Indonesia saat ini belum siap dengan Big Data. “Jika pemerintah belum siap menerapkan keamanan data, sepertinya kita juga belum siap menerapkan Big Data.” 

Lebih lanjut dia mengatakan, kejadian-kejadian yang melibatkan pembobolan data harus dijadikan pembelajaran oleh pemerintah.  

Data memberi tahu seluruh pemangku kepentingan bahwa cadangan data dan keamanan data sangat penting untuk digitalisasi. 

“Apalagi jika kita menggunakan server atau software yang bermitra dengan negara lain,” ujarnya. 

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dilaporkan kehilangan data calon mahasiswa KIPK akibat peretasan server PDN. 

Akibat penyerangan PDN tersebut, data 800.000 mahasiswa yang terdaftar di Kartu Indonesia Pintar Perguruan Tinggi (KIPK) juga hilang dan tidak bisa dibackup karena tidak ada backup data. 

Bahkan, rencananya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI akan mengumumkan daftar penerima KIPK pada hari ini, Senin (7/1/2024). 

Akibat kebocoran data tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meminta mahasiswa baru yang mendaftar Smart College Card Indonesia 2024 untuk mengunggah kembali dokumen pendaftarannya. 

Suharti, Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, mengatakan pihaknya berupaya menormalisasi hubungan KIP. KIP Kuliah 2024 tercatat 853.393 orang sebelum PDN gagal dan mengalami kesulitan, ujarnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA