Bisnis.com, JAKARTA — PDI Perjuangan (PDIP) merespons janji swasembada pangan dan energi yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam pidato pengukuhannya di Gedung MPR, Minggu (20/10/2024) lalu. 

Ketua DPP PDIP Syed Abdullah menegaskan, ketahanan pangan dan energi merupakan salah satu dari tiga hal penting yang disampaikan Prabowo pada periode pertamanya menjabat presiden.

Dua lainnya terkait dengan kemiskinan dan kesenjangan sosial serta sumber daya manusia.

Saeed menegaskan, impor pangan meningkat pesat dalam 10 tahun terakhir sehingga menyebabkan defisit sebesar US$37 miliar.

“Dalam hal ini semua produk sektor pertanian, impor kita dibandingkan ekspor kita defisit hampir 37 miliar dolar AS. Artinya Rp 526 triliun,” ujarnya kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Minggu (20/20). 10/) 2024). 

Sementara itu, lanjut Saeed, impor migas mencapai sekitar Rp 4,288 triliun. 

Karena itu, mantan Ketua DPR Bangar mengatakan partainya akan menekankan janji swasembada yang diusung Prabowo. Selain itu, Prabowo berjanji swasembada bisa tercapai dalam empat hingga lima tahun ke depan. 

Menurut Saeed, yang perlu diperbaiki adalah dari atas dulu. Khusus terkait produk pangan, politikus Partai “Bik” ini menyambut positif program hibah yang akan disalurkan langsung ke petani.

Katanya akan melaksanakan program yang diberikan langsung ke petani, tidak ada lagi subsidi korporasi, kata politikus asal daerah pemilihan Jawa Timur itu. 

Janji Swasembada dari Prabowo

Prabowo resmi dilantik menjadi Presiden ke-8 bersama Wakil Presiden Jebran Rakabuming. Dalam pidato pertamanya, ia mengatakan telah mencanangkan swasembada pangan dalam waktu sesingkat-singkatnya.

“Kita harus mampu memproduksi dan memenuhi kebutuhan pangan seluruh masyarakat Indonesia. Saya belajar dengan para ahli yang membantu saya, saya yakin dalam waktu 4-5 tahun kita sudah bisa swasembada pangan. Bahkan kita siap menjadi keranjang pangan dunia,” ujarnya di gedung MPR. , Minggu (20 Oktober 2024). 

Selain itu, Ketua Umum Partai Gerindra juga mengatakan Indonesia harus mandiri energi. Ia mengatakan, Indonesia harus bersiap menghadapi kemungkinan terburuk dimana perang akan terjadi dimana-mana dan negara lain lebih mengutamakan kepentingan nasionalnya sendiri.

Prabowo mengatakan Indonesia diberkahi dengan sumber daya alam yang melimpah seperti kelapa sawit, singkong, tebu, jagung, dan energi bawah tanah.

“Kita juga punya cukup energi panas bumi bawah tanah, kita punya banyak batu bara, kita punya banyak energi dari air. Pemerintah yang saya pimpin akan fokus mencapai swasembada energi,” jelasnya.

Sementara itu, Prabowo juga mengatakan pemerintahannya berencana mengubah sistem subsidi. Menurut dia, masyarakat akan mendapat bantuan langsung dari negara. 

“Kita harus berani mengusut dan kalau perlu kita ubah dana hibahnya, harus langsung disalurkan ke keluarga yang membutuhkan. Berkat teknologi digital, kita bisa memberikan hibah kepada setiap keluarga yang membutuhkan. Kita tidak bisa membiarkan aliran ini. Bantuan tidak menjangkau mereka yang membutuhkan, katanya. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA