Bisnis.com, Jakarta – Direktur Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) Patrick Walujo optimistis bisnis GOTO ke depannya akan lebih baik dengan kepengurusan baru Prabowo Subianto.​

GOTO terus yakin dengan tenaga kerja dan nilai ekosistem GOTO, kata Patrick dalam panggilan konferensi. Ia juga mengatakan bahwa hasil keuangan GOTO pada kuartal ketiga tahun 2024 menunjukkan kemajuan yang telah dicapai GOTO dan GOTO masih memiliki banyak ruang untuk pertumbuhan.​

“Indonesia adalah pasar yang menarik dengan jumlah penduduk lebih dari 280 juta jiwa. Keyakinan kami tumbuh dengan pemerintahan baru yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto dan visinya untuk negara,” kata Patrick dalam keterangannya, Rabu, 30 Oktober 2024. katanya.

Ia menambahkan, kepercayaan terhadap bisnis GOTO juga tercermin dari hasil kinerja GOTO yang mempercepat akuisisi pengguna dan memberikan monetisasi yang efektif.​

Patrick mengumumkan bahwa EBITDA grup yang disesuaikan berubah menjadi positif pada kuartal ketiga tahun 2024, mencapai rekor tertinggi sebesar Rp 137 miliar. EBITDA yang disesuaikan meningkat sebesar Rp 696 miliar per tahun.​

“Kami memperkirakan EBITDA kuartal keempat akan tetap positif dan tetap berada pada jalur untuk memenuhi target EBITDA yang disesuaikan titik impas kami untuk setahun penuh,” katanya.

Patrick mengatakan, peningkatan signifikan kinerja GOTO berkat kontribusi bisnis teknologi finansial dan layanan on-demand yang dimiliki perusahaan.

Sebaliknya, GOTO mengalami rugi bersih yang lebih kecil pada sembilan bulan tahun 2024, yakni mencapai Rp 4,31 triliun.​

Kerugian menyempit 55% menjadi 4,31 triliun rupiah, dibandingkan rugi bersih sebesar 9,54 triliun rupiah dalam sembilan bulan tahun lalu.

Sementara itu, laba bersih GOTO meningkat 11% pada Januari-September 2024 mencapai Rp 11,66 triliun. Laba bersih ini meningkat dari Rp 10,51 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Faktor pendorong laba bersih GOTO antara lain pendapatan bisnis diskresi sebesar 10,23 triliun rupiah dalam 9 bulan tahun 2024, total pendapatan teknologi finansial sebesar 2,47 triliun rupiah dalam 9 bulan tahun 2024, dan total pendapatan teknologi finansial sebesar 191 miliar rupiah dalam 9 bulan tahun 2024. . -Biaya layanan perdagangan sudah termasuk. 9 bulan tahun 2024. Rupiah atau bersih Rp 172 miliar. Kuartal 3 tahun 2024.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel