Bisnis.com, Jakarta – Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Asosiasi Pasar Rakyat Indonesia (Aparsi) tentang kerja sama rantai pasok barang kebutuhan pokok dan barang kebutuhan pokok (bapakting).

Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandei mengatakan, “Melalui kolaborasi ini, pengecer modern dan pasar rakyat akan dapat bertukar informasi dan mengisi kembali pasokan produk.” Pasalnya, pasokan bahan pokok semakin sulit pascapandemi Covid-19, dan gangguan iklim berdampak pada produksi.

Melalui kerja sama ini, Roy optimis pasokan barang ke pengecer modern dan pasar tradisional akan semakin mudah. Misalnya, ritel modern yang saat ini memiliki jaringan distributor dan importir sejumlah produk impor, bisa menyediakan pasar tradisional. Di sisi lain, pasar tradisional yang saat ini memiliki jaringan distributor produk lokal dapat menyuplai pengecer modern.

“Kita punya sumber importir beras, kita bisa mendistribusikannya ke pasar rakyat. Sebaliknya, teman pasar rakyat punya pasokan bawang merah yang bisa didistribusikan ke pengecer modern,” kata Roy saat jumpa pers, Selasa (7/5). /2024).

Roy mengatakan kerja sama dengan pasar rakyat dalam rantai pasok akan mendukung upaya pemerintah dalam menstabilkan pasokan dan harga pangan. Di sisi lain, pasokan yang mudah akan memudahkan masyarakat mendapatkan barang kebutuhan pokok di dua jenis ritel tersebut.

Selain kerja sama di bidang supply chain, lanjut Roy, kerja sama digital ke depan juga akan dikembangkan oleh kedua jenis ritel tersebut untuk mendongkrak operasional bisnis di tengah pesatnya pertumbuhan penggunaan teknologi di masyarakat. Kerja sama digitalisasi dalam platform penjualan bersama antara ritel modern dan pasar rakyat akan diuraikan kemudian.

Sinergi antara pasar modern dan pasar rakyat akan berdampak pada konsumen yang diuntungkan karena dapat berbelanja secara efektif dan efisien, jelasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Aparsi Suhendro mengatakan pihaknya saat ini membina lebih dari 9 juta pedagang pasar yang tersebar di seluruh Indonesia, mengakui bahwa kolaborasi dengan ritel modern merupakan langkah yang tepat di tengah gempuran teknologi. Menurutnya, para pedagang pasar tidak bisa menghindari digitalisasi untuk melanjutkan pertumbuhan usahanya.

“Sudah tidak ada lagi zaman membedakan pasar modern dan pasar rakyat,” tuturnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel