Bisnis.com, Jakarta – Pasar sepeda motor Indonesia mengalami kebangkitan sepanjang tahun ini, dengan penjualan diperkirakan meningkat hingga Juli 2024. Sementara penjualan sepeda motor diperkirakan mencapai 6,5 juta unit pada tahun ini.
Penjualan sepeda motor mencapai 598.844 unit pada Juli 2024, menurut data Asosiasi Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (AISI). Jumlah tersebut meningkat 25,95% year-on-year dibandingkan Juli 2023 sebanyak 475.428 unit.
Sementara penjualan ekspor sepeda motor turun 4,54% year-on-year menjadi 51.012 unit pada Juli 2024 dari 53.443 unit pada Juli 2023. Penurunan penjualan ekspor disebabkan oleh ketidakpastian geopolitik global.
Namun total penjualan sepeda motor periode Januari-Juli 2024 tumbuh 2,51% year-on-year menjadi 3,76 juta unit, naik dari 3,67 juta unit pada tahun 2023.
Ketua Sektor Komersial AISI Sigit Kumala mengatakan pihaknya berupaya mencapai target penjualan 6,5 juta sepeda motor pada akhir tahun 2024.
Penjualan sepeda motor tetap menjanjikan karena sepeda motor memenuhi kebutuhan transportasi darat konsumen, didukung oleh penjualan kredit yang baik, ujarnya.
“Kami masih berusaha mencapai 6,2-6,5 juta unit pada 2024,” kata Sigit kepada Bisnis, Rabu (14/8/2024).
Jika melihat penjualan sepeda motor sebanyak 3,76 juta unit pada 7 bulan pertama tahun 2024, pencapaian tersebut mewakili 58% dari target tahun ini sebesar 6,5 juta unit.
Namun, menurut Sigit, pasar sepeda motor juga diwarnai permasalahan melemahnya daya beli masyarakat dan tren suku bunga yang tinggi.
Seperti kita ketahui, Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve atau The Fed masih memiliki suku bunga di kisaran 5,25%-5,5% dan mengisyaratkan penurunan suku bunga pada September 2024.
Sementara Bank Indonesia (BI) juga masih mematok suku bunga sebesar 6,25%. Kebijakan suku bunga BI juga mencerminkan keputusan The Fed.
“Masalahnya adalah daya beli konsumen dan suku bunga yang tinggi. Saya harap tujuan itu bisa tercapai,” pungkas Sigit.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.