Bisnis.com, Jakarta – Partai Buruh pimpinan Keir Starmer diperkirakan akan memenangkan Pemilihan Umum (Pemilu) Inggris dengan mayoritas. Kemenangan tersebut mencerminkan perubahan besar dalam politik Inggris dengan runtuhnya Partai Konservatif pimpinan Rishi Sunak.

Pada Jumat (5/7/2024), jajak pendapat resmi memperkirakan Partai Buruh akan memenangkan 410 dari 650 kursi di House of Commons, lapor Bloomberg. Kemenangan tersebut merupakan yang terbesar sejak Tony Blair pada tahun 1997, dengan perkiraan mayoritas 170 kursi.

Partai konservatif yang dipimpin Sunak (Taris) diperkirakan akan kehilangan 131 kursi, yang terburuk sepanjang masa, dan beberapa nama besar partai tersebut mungkin akan dikeluarkan dari parlemen.

Partai Demokrat Liberal dan Partai Reformasi Inggris pimpinan Nigel Farage juga diperkirakan akan meraih suara besar.

Jika jajak pendapat pasca pemilu terkonfirmasi, Starmer akan menggantikan Rishi Sunak sebagai perdana menteri Inggris, menyelesaikan perubahan besar sejak pendahulunya yang berhaluan kiri, Jeremy Corbyn, memimpin Partai Buruh.

Ketika Starmer mengambil alih jabatan pemimpin Partai Buruh pada tahun 2020, Partai Konservatif pimpinan Boris Johnson diperkirakan akan meninggalkan Partai Buruh setidaknya selama satu dekade.

Namun pemerintahan Johnson runtuh karena banyaknya kerusuhan dan skandal, dan ia menjadi perdana menteri pertama yang didenda oleh polisi karena melanggar aturan jarak sosial setelah rapat umum di Downing Street.

Penggantinya, Liz Truss, hanya menjabat selama 49 hari, namun menyebabkan kehancuran pasar keuangan. Sejak menjabat pada Oktober 2022, Rishi Sunak tidak kehilangan kesan bahwa Inggris sudah muak.

Ini merupakan pukulan politik yang besar bagi Inggris. Starmer memanfaatkan kekacauan di Taris untuk menyerang jantung politik tempat pemilihan umum Inggris biasanya dimenangkan.

Dia menggulingkan Corbyn dan mencap Partai Buruh sebagai partai stabilitas ekonomi. Rachel Reeves, mantan ekonom Bank of England, akan menjadi Menteri Keuangan perempuan pertama di Inggris dan merupakan jantung dari upaya Partai Buruh untuk menghidupkan kembali Partai Buruh.

Pasar optimis terhadap perkiraan kemenangan Partai Buruh. Pound naik sedikit terhadap dolar AS dan euro setelah pemungutan suara.

“Pada tahun 2019, tidak ada seorang pun yang membayangkan hal ini mungkin terjadi,” kata Bloomberg mengutip ucapannya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel