Bisnis.com, Jakarta – Palapa Loop telah masuk dalam Peta Nasional Pembangunan Ekonomi Digital Sistem Komunikasi Kabel Bawah Laut (SKKL) Terpadu tahun 2030 yang akan menghubungkan Palapa Loop Barat, Tengah, dan Timur pada tahun 2027. 

Menurut buku putih Strategi Ekonomi Digital Nasional 2030 yang diperoleh Bisnis, pemerintah berencana untuk mengembangkan jaringan serat optik yang berkelanjutan dan efisien melalui kolaborasi industri berkinerja tinggi. 

Pemerintah akan memperluas cakupan provinsi yang terhubung dengan jaringan backbone dan mendorong hadirnya integrasi palpa ring yang akan selesai dalam 2-3 tahun. 

“Target penyelesaian proyek integrasi Palpa Loop adalah tahun 2027,” demikian isi white paper, Selasa (1/10/2024). 

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bertanggung jawab atas proyek tersebut. Sementara Kementerian Perindustrian, Kementerian BUMN, dan Kementerian PUPR menjadi kementerian terkait proyek ini. 

Integrasi Palpa Ring akan menghubungkan seluruh proyek Palpa Ring dari Paring Barat hingga Paring Timur dengan nilai proyek awal sebesar Rp 23,16 triliun. 

Pada Agustus 2023, Hiro Sutadi, Direktur Eksekutif ICT Institute, mengatakan integrasi Palpa ring merupakan proyek sambungan backbone serat optik pertama di Indonesia. Keberadaan proyek ini sangatlah penting. 

“Proyek Integrasi Palpa Ring perlu dilaksanakan karena Palapa Ring yang ada saat ini masih terpisah, Palpa Ring Barat, Palpa Ring Tengah, dan Palpa Ring Timur,” kata Hero.

Diketahui, Badan Telekomunikasi dan Informatika (Bakhti) awalnya berencana menggelar lelang palpa ring pada kuartal IV 2022 melalui proyek Kerja Sama Pemerintah-Unit Dunia Usaha (KPBU). Namun, lelang tidak pernah dilakukan karena litigasi terus berlanjut. 

Kabel optik terbagi menjadi dua bagian, yaitu kabel bawah laut dengan panjang 11.182 km dan panjang 2.924 km. 

Proyek Integrasi Palpa Ring mencakup 24 provinsi dan 78 kota/wilayah. 

Ahmed Latif, mantan CEO Bekti, menjelaskan studi kelayakan awal atau External Business Case (OBC) proyek KPBU Palpa Ring telah dilakukan pada tahun 2020 dan selesai pada tahun 2021 atau Final Business Case (FBC). ) diharapkan mulai beroperasi pada tahun 2025, tahap dan penawaran pasar sedang berlangsung. 

Selain itu, Hero juga berpendapat bahwa Palpa loop harus terintegrasi dengan satelit Satria-1 dan proyek Pusat Data Nasional untuk menyediakan konektivitas yang andal ke ibu kota daerah atau kota yang belum memiliki akses Internet 

“Masih banyak ibu kota daerah/kota yang belum terkoneksi dengan fiber optic yang kapasitasnya lebih tinggi dibandingkan satelit dan lebih stabil dibandingkan seluler,” kata Harrow.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel