Bisnis.com, JAKARTA – Penyedia infrastruktur telekomunikasi, PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) atau Surge melakukan ekspansi melalui kerja sama dengan beberapa mitra strategis. Arsari Group yang salah satunya dimiliki adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djodjohadikusumo.

Presiden dan CEO Surge Yune Marketatmo mengatakan WIFI terus fokus pada infrastruktur telekomunikasi dan ekosistem digital di Indonesia seiring dengan persiapannya untuk memenuhi kebutuhan konektivitas yang terus meningkat melalui aplikasi internet berkecepatan tinggi yang terjangkau.

Saat ini, Surge mengoperasikan jaringan backbone serat optik sepanjang 7.000 km dengan kapasitas tinggi dan kecepatan transmisi hingga 64.000 Gbps di Pulau Jawa, serta telah membangun 58 Edge Data Center (EDC) yang dapat diperluas hingga 592 lokasi.

Perusahaan juga bermitra dengan Arsari Group untuk menyediakan infrastruktur internet kepada 25 juta rumah tangga, demikian keterangan resmi, Jumat (11/8/2024).

Seperti diketahui, Surge sudah memulai kerja sama dengan perusahaan milik Hashim Djojohadikusumo, Arsari Group. Dalam kerja sama ini, Arsari Group berinvestasi pada WIFI melalui Arsari Sentra Data.

Melalui anak usahanya, WIFI juga telah menerbitkan obligasi senilai Rp600 miliar untuk mendukung kebutuhan perluasan infrastruktur konektivitas.

Selain Arsari Group, Surge juga menggandeng PT Indonesia Connecvity Investment (ICONVEST) untuk berbagi kompetensi dan kapabilitas. Selain itu, WIFI juga mengembangkan jaringan pipa gas dan layanan ICT yang bekerja sama dengan PT Pertamina Gas Negara atau PGN.

ICONVEST merupakan anak perusahaan PT Indonesia Comnets Plus (PLN Icon Plus), penyedia layanan internet dengan hampir 3 juta koneksi rumah di seluruh Indonesia.

“Selain itu, Surge telah menyelesaikan tahap pertama pembangunan 200.000 saklar rumah untuk penyedia lokal.”

Dari sisi kinerja keuangan, pendapatan dan laba bersih WIFI meningkat pada kuartal III 2024.

Berdasarkan laporan keuangan akhir September 2024, WIFI meraih laba bersih sebesar Rp505 miliar, meningkat 46% dibandingkan kuartal III tahun lalu yakni Rp345 miliar.

Peningkatan pendapatan WIFI didorong oleh pertumbuhan segmen telekomunikasi yang mencatatkan Rp 253 miliar pada Januari-September 2024. Angka tersebut meningkat 136,78% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara beban pokok perseroan turun 4,84% year-on-year (Y/Y) menjadi Rp 197,36 miliar. Hasilnya, pendapatan kotor WIFI meningkat menjadi Rp307,58 miliar atau 122,83% year-on-year.

Setelah memperhitungkan beban dan pendapatan lain-lain, WIFI membukukan laba induk perusahaan sebesar Rp 152,07 miliar pada periode tersebut. Angka tersebut meningkat 339,41% dari tahun lalu sebesar Rp34,60 miliar.

Dari sisi neraca, total aset WIFI hingga saat ini (YtD) meningkat dari Rp1,5 triliun menjadi Rp2,7 triliun. Sedangkan modal perseroan meningkat dari Rp 42 miliar menjadi Rp 899 miliar pada akhir September 2024.

Lihat berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA Channel