Bisnis.com, JAKARTA — Distributor PT Nissan Motors Indonesia (NMDI) harus mengandalkan pasokan unit dari Jepang dan Thailand untuk memasarkan produknya di Indonesia karena pabriknya telah menghentikan produksi sejak 2020.
Direktur Penjualan dan Perencanaan Produk PT NMDI Bima Aristyanto menjelaskan, merek asal Jepang tersebut tetap berkomitmen dalam pengiriman unit, penyediaan inventaris suku cadang, dan penyediaan layanan purna jual lainnya.
“Kami akan mempromosikan produk baru. [Impor dari Thailand dan Jepang] karena fokus pada produknya masing-masing,” ujarnya di Jakarta, Rabu (26 Juni 2024).
Produk yang diimpor melalui sistem impor sepenuhnya dikembangkan (CBU) juga dijamin tidak akan dipotong spesifikasinya.
Berdasarkan data Gabungan Produsen Mobil Indonesia atau Gaikindo, impor mobil Nissan mencapai 312 unit pada Januari hingga Mei 2024, turun 8,2% dari 340 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Beberapa model mobil yang didatangkan dari Thailand adalah Terra VL 2.5 AT 4×4 sebanyak 41 unit dan Magnite Premium Turbo CVT sebanyak 97 unit. Model lain yang mungkin berasal dari Thailand adalah Kicks e-Power, Almera dan Navara.
Berikutnya model mobil impor dari Jepang: All New Serena Highway Star 2.0 AT sebanyak 169 unit dan Leaf sebanyak 5 unit. Selain itu model Leaf dan X-Trail juga dipasok dari Jepang.
Sebagai informasi, Nissan Motor Co., Ltd. resmi menutup pabriknya di Indonesia pada akhir Mei 2020. Perseroan hanya akan fokus pada pabrik di Thailand sebagai satu-satunya fasilitas manufaktur di Asia Tenggara.
Kebijakan ini diterapkan sebagai langkah transformasi perusahaan untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan, stabilitas keuangan, dan profitabilitas pada akhir tahun fiskal 2023.
Meski demikian, rencana bisnis serta layanan dan layanan purna jual perseroan akan tetap berjalan meski fasilitas pabrik ditutup.
Lihat berita dan artikel lainnya di saluran Google Berita dan WA