Bisnis.com, Jakarta – PT Pupuk Indonesia (Persero) mengumumkan progres pembangunan pabrik pupuk di Kawasan Industri Terpadu Fakfak, Papua Barat yang rencananya akan dimulai pada 2025 setelah pembangunan infrastruktur selesai. 

Direktur Utama Papak Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan pihaknya saat ini sedang mempersiapkan pembangunan infrastruktur untuk Proyek Strategis Nasional (PSN).

Rahmat memperkirakan investasi pembangunan pabrik tersebut sekitar 1 miliar dolar atau Rp 15 triliun.

“[Biaya] investasinya [1 miliar dolar] bisa lebih tinggi karena kita tidak mau membangun satu pabrik saja. Awalnya kita akan membangun lebih banyak lagi,” kata Rahman kepada wartawan, Kamis (10/10/2024). 

Rahim menjelaskan, jumlah tersebut masih perkiraan. Proyek tersebut disebut dibiayai dari anggaran internal dan eksternal perseroan. Rahma mengaku masih mencari harapan finansial. 

Setelah infrastruktur selesai, pembangunan pabrik pupuk akan dimulai dan memakan waktu 40 bulan atau 3,5 tahun. Rahim berharap proyek tersebut dapat direncanakan sejalan dengan rencana pemerintah untuk meningkatkan produksi pertanian di Indonesia bagian timur. 

“Jalan utama sudah ada, gas melimpah di Papua Barat, dan kita membutuhkan gas itu untuk ketahanan pangan,” ujarnya. 

Seperti diketahui, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada (23/11/2023) mengumumkan lahan atau yang pertama untuk Proyek Strategis Nasional (PSN) di Kawasan Industri Falk Fak Papak, Provinsi Falk Fak, Barat Provinsi Papua batu ) meletakkan

Jokowi berharap pabrik pupuk tersebut mampu memproduksi 1,15 juta ton pupuk dan 825.000 ton amonia setiap tahunnya.

“Sebenarnya industri pupuk di wilayah Indonesia Timur belum ada, sehingga sebaiknya dibangun di sini agar transportasi lebih efisien, sehingga harga di petani lebih murah,” ujarnya saat itu. 

Di sisi lain, Jokowi mendorong pembangunan kawasan itu segera selesai dan selesai pada 2038 dengan nilai investasi Rp 30 triliun. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel