Bisnis.com, JAKARTA – BRI Danareksa Sekuritas tetap optimis terhadap sektor pertambangan logam seiring dengan stimulus yang diberikan bank sentral China atau People’s Bank of China (PBoC), pada pekan lalu.

Terkait hal tersebut, Analis BRI Danareksa Sekuritas Timothy Wijaya dan Christian Sitorus merekomendasikan sejumlah emiten seperti PT Timah (Persero) Tbk. (TINS) PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)  sebagai top atau top specifier di sektor pertambangan logam. 

Timothy mengatakan, ekspor ton pada Agustus 2024 meningkat 6.400 ton atau rata-rata 89% dibandingkan bulan sebelumnya pasca pemberlakuan Sistem Informasi Mineral dan Batubara di Departemen dan Lembaga (SIMBARA). 

Sejumlah negara tujuan ekspor antara lain Tiongkok, Singapura, Korea, dan banyak negara lainnya yang mencatat peningkatan permintaan sekitar 487% secara bulanan. 

“Hal ini menunjukkan adanya pemulihan penjualan TINS ​​​​setelah penurunan pada Juli 2024,” tulis Timothy Wijaya dan Christian Sitorus dalam riset yang dikutip, Rabu (2/10/2024). 

Menurut mereka, aktivitas ekspor TINS ​​​​pada kuartal III cenderung lebih baik dibandingkan semester I 2024. Meski secara tahunan kinerja ekspor masih sangat dalam. 

Sementara itu, BNI Danareksa Sekuritas juga meyakini paket stimulus yang diusung PBoC akan mendongkrak permintaan sejumlah produk logam. 

“Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan permintaan material terkait. Kami yakin tambahan stimulus di sektor properti dan konstruksi akan membantu meningkatkan harga mineral,” tulis mereka dalam risetnya. 

BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan pembelian saham TINS ​​​​dengan target harga Rp 1.400 per saham. Selanjutnya NCKL direkomendasikan sebagai beli dengan target harga Rp 1.300 per saham. 

Selain itu, BRI juga memberikan peringkat beli kepada Danareksa Sekuritas PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) dengan target harga Rp 3.100 per saham, PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA)  target harga Rp 700 per saham dan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dengan target harga Rp 2.000 per saham. 

Saat ini untuk PT Vale Indonesia Tbk (INCO), BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan Beli dengan target harga Rp 5.700 per saham. 

Melansir Reuters, pada Rabu (25/9/2024), bank sentral Tiongkok (People’s Bank of China/PBOC) meluncurkan paket stimulus, termasuk keringanan perbankan dan penurunan suku bunga. Paket stimulus ini merupakan paket stimulus terbesar sejak pandemi Covid-19. 

Gubernur PBOC Pan Gongsheng mengatakan bank sentral akan memangkas suku bunga reverse repo 7 hari sebesar 0,2 poin persentase menjadi 1,5%. 

Selain itu, PBOC juga menurunkan persyaratan giro wajib minimum (GWM) perbankan sebesar 50 basis poin dalam waktu dekat, sehingga memberikan tambahan pendanaan bagi perbankan sebesar 1 triliun yuan atau US$142,21 miliar. 

Penafian: berita ini tidak dimaksudkan untuk mempromosikan pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan mahasiswa. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel