Bisnis.com, Jakarta – Selain anak-anak, orang dewasa juga masih membutuhkan vaksin, salah satunya vaksin herpes zoster. Selain itu, masyarakat Indonesia juga lebih banyak terkena penyakit ini.

Herpes zoster merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus cacar air. Salah satu jenis cacar yang ditandai dengan ruam kulit dan benjolan berisi cairan. Namun pada penderita herpes, kulit orang yang terkena menjadi panas dan nyeri, itulah sebabnya disebut herpes zoster.

Virus ini biasanya muncul pada orang yang sebelumnya pernah menderita cacar air. Virus yang sudah mati dapat tetap berada di dalam tubuh dan aktif kembali sehingga menyebabkan penyakit herpes.

Samsuridjal Djauzi, konsultan Satgas Vaksin Dewasa PB PAPDI, mengatakan risiko terkena herpes zoster di Indonesia rendah.

“Di negara lain, orang yang berusia di atas 60 tahun menderita herpes zoster, tapi di Indonesia usianya lebih muda. Sayangnya, pengobatan tradisional lebih dikenal daripada pengobatan medis, yang justru berisiko menyebabkan infeksi,” ujarnya dalam sebuah media. diskusi pada Rabu (15 Mei 2024).

Penyakit ini tidak tergolong penyakit berbahaya. Namun jika Anda menderita penyakit ini dan tidak diobati dengan baik, penyakit ini dapat disembuhkan namun dapat menyebabkan Anda sakit kronis yang menyulitkan beraktivitas dan menurunkan kualitas hidup pasien.

Oleh karena itu, di Indonesia, vaksin sebaiknya diberikan kepada orang dewasa yang berusia di atas 18 tahun, orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh, dan mereka yang pernah menderita cacar, dimulai pada usia 50 tahun.

Selain itu, dianjurkan bagi orang yang menderita penyakit kronis, karena herpes zoster lebih rentan terhadap efek air liur.

“Bagi penderita penyakit bawaan atau penyakit penyerta, bisa disuntik jika dalam keadaan sehat dan kondisinya terkendali,” ujarnya.

Sedangkan vaksin ini diberikan dalam dua dosis dengan selang waktu 2 hingga 6 bulan setelah menerima dosis pertama.

Rekomendasi vaksinasi untuk orang dewasa

Selain vaksin herpes zoster, beberapa vaksin yang direkomendasikan untuk orang dewasa, antara lain tetanus, difteri, dan pertusis.

“Kalau sebelumnya sudah selesai, bisa diulang setiap 10 tahun sekali. Selain itu, setelah vaksin hepatitis selesai, tidak diperlukan lagi,” kata profesor itu. Samsu.

Lalu vaksin HPV untuk wanita. Namun, jika Anda menerima vaksin di sekolah, tidak perlu melakukan vaksinasi ulang.

Selain itu, vaksin flu diberikan setahun sekali, dan vaksin pneumonia dapat diberikan sekali seumur hidup atau lima tahun sekali.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel