Bisnis.com, JAKARTA – Di zaman dimana komunikasi internet sudah mencakup hampir seluruh aspek kehidupan manusia, televisi pun tak luput dari perubahan tersebut.

Connected TV (CTV) telah menjadi populer di industri media dan menggambarkan perangkat televisi yang terhubung ke Internet dan dapat melakukan streaming konten video digital. Lalu apa bedanya TV terkoneksi dengan OTT atau TV Linear?

CTV mengacu pada perangkat televisi apa pun yang terhubung ke Internet yang memungkinkan pengguna mengakses konten video digital secara langsung dengan mengoperasikan smart TV atau perangkat eksternal seperti streaming stick, konsol game, atau dekoder. Beberapa contoh aplikasi CTV yang populer di Indonesia adalah Vidio dan RCTI Plus.

Perbedaan utama antara CTV dan OTT adalah CTV ada di dalam televisi, sedangkan OTT (Over The Top) mengacu pada layanan streaming yang mengirimkan konten melalui Internet, yang diberikan di atas dari platform lain.

Layanan streaming seperti Netflix atau Hulu adalah layanan video OTT, sedangkan Spotify adalah layanan audio OTT. OTT dapat diakses di perangkat apa pun yang memiliki koneksi internet dan layar. Aplikasi seperti WhatsApp, Viber dan Telegram adalah layanan OTT yang memungkinkan pengguna berbagi informasi melalui koneksi Internet.

Singkatnya, OTT adalah layanan yang menyediakan konten melalui Internet, berjalan di suatu perangkat, dan perangkat tersebut biasanya adalah CTV. Sedangkan TV linier merupakan model tradisional yang kontennya disiarkan langsung sesuai jadwal tetap.

Di Indonesia, perusahaan seperti Indihome dan First Media mendominasi pasar CTV karena menyediakan layanan TV Internet. Iklan konten telah menjadi salah satu sumber pendapatan terbesar bagi platform CTV. Menurut data Google, CTV memperoleh popularitas di seluruh dunia pada tahun 2019 dan diperkirakan mencapai $113 miliar pada akhir tahun 2026.

CTV menawarkan daftar baru bagi pengiklan untuk menjangkau pemirsa tersegmentasi dengan lebih efektif. Pengiklan dapat menjalankan iklan terprogram di CTV menggunakan data untuk menghasilkan kampanye yang lebih bertarget. Studi kasus menunjukkan bahwa CTV dapat menjangkau audiens dalam kondisi tertentu, dan platform yang mendukung penerbit dalam menggunakan CTV adalah kunci keberhasilannya.

Beriklan di CTV menawarkan keunggulan yang jelas dibandingkan platform periklanan tradisional. Di CTV, iklan dapat disampaikan dengan cara yang lebih terukur dan tersegmentasi, karena platform ini memungkinkan penggunaan data pengguna yang lebih kaya. Pengiklan dapat menargetkan audiens berdasarkan demografi, minat, dan perilaku, sehingga meningkatkan efektivitas dan efisiensi kampanye periklanan.

Industri periklanan harus terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan CTV. Awalnya CTV banyak digunakan, namun kini pengiklan bisa membuat saluran khusus untuk menyasar audiens tertentu. Hal ini memerlukan perubahan strategi periklanan, termasuk penggunaan data dan teknologi yang semakin canggih.

Perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) juga berdampak besar pada industri CTV. Penggunaan AI oleh CTV dalam periklanan memungkinkan layar TV menampilkan konten berdasarkan preferensi pengguna berdasarkan algoritma.

TV yang tersambung dapat menjadi ancaman bagi model TV linier tradisional. Terlepas dari tantangan yang ditimbulkannya, CTV menghadirkan peluang besar bagi industri periklanan untuk menjangkau pemirsa yang lebih terfragmentasi dan terlibat. Kunci kesuksesan di masa depan adalah beradaptasi dan berinovasi untuk memanfaatkan potensi penuh CTV, sejalan dengan perubahan perilaku pengguna dan preferensi yang terus berkembang.

 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel