Bisnis.com, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan POJK Nomor 15 Tahun 2024 untuk memperkuat industri perbankan melalui peningkatan integritas pelaporan keuangan bank.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Diane Ediana Ray berharap penerbitan POJK ini merupakan salah satu upaya OJK dalam meningkatkan integritas, tata kelola, dan stabilitas sistem perbankan Indonesia.
Terutama dalam menghadapi berbagai tantangan yang timbul dari faktor internal bank dan faktor eksternal seperti aktivitas keuangan yang mengancam integritas sistem perbankan, ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (29/10/2024).
Menurut dia, dengan dikeluarkannya POJK 15/2024 tentang Integritas Pelaporan Keuangan Bank, peran informasi keuangan dan laporan keuangan bank memegang peranan penting dalam pengambilan keputusan oleh regulator dan seluruh pemangku kepentingan yang memerlukan keakuratan dan ketelitian dalam pengerjaannya. Penyusunan informasi keuangan dan laporan keuangan yang berintegritas.
Berdasarkan amanat dan kewenangannya, OJK sebagai regulator dan pengawas industri perbankan bertugas mengolah informasi keuangan dan laporan keuangan yang disampaikan bank untuk keperluan pengawasan.
“Penerbitan POJK ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pengawasan OJK secara keseluruhan, termasuk deteksi dini permasalahan bank,” ujarnya.
Pada saat yang sama, dari sudut pandang pemangku kepentingan seperti investor, investor dan masyarakat, informasi keuangan dan laporan keuangan diperlukan dalam pengambilan keputusan keuangan, sehingga harus mewakili keadaan bank secara akurat.
Berdasarkan pengawasan OJK, terdapat fakta bahwa salah satu penyebab permasalahan bank adalah penipuan pelaporan keuangan dan pencabutan izin usahanya.
Selain itu, Komite Basel tentang Pengawasan Perbankan (BCBS) dalam publikasinya pada bulan April 2024 menemukan bahwa Global Systematically Important Bank (G-SIB) dengan sengaja memanipulasi laporan keuangan untuk membuat bank lebih aman.
Direksi, dewan komisaris, dewan pengawas syariah, pemegang saham pengendali, dan pejabat eksekutif bank bertanggung jawab untuk menghindari tindakan yang disengaja untuk menghasilkan informasi keuangan dan laporan keuangan. Standar akuntansi keuangan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
POJK ini diterbitkan untuk memperkuat pengelolaan dan pengendalian internal proses pelaporan keuangan Bank dengan menerapkan Pengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan (ICFR) yang diharapkan dapat menjadi landasan dalam menjaga kredibilitas, keakuratan dan stabilitas Bank. Informasi keuangan dan laporan keuangan sekaligus mengurangi risiko kesalahan atau penyalahgunaan dalam proses pelaporan keuangan.
Oleh karena itu, kata Diane, pihaknya dapat memanfaatkan keakuratan dan ketepatan waktu pelaporan sebagai alat deteksi dini permasalahan dan potensi permasalahan pada beberapa bank (early warning system).
POJK mengatur integritas pelaporan keuangan bank dengan:
A. Penyusunan informasi dan laporan keuangan mencakup kewajiban bank untuk melakukan proses pelaporan keuangan dengan integritas dan memiliki kebijakan/prosedur pengendalian internal atas proses pelaporan keuangan, serta larangan praktik window dressing oleh direksi dan dewan direksi. Komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan Pejabat Eksekutif;
B. tugas dan tanggung jawab direksi dan komisaris dalam proses pelaporan keuangan, termasuk pemantauan dan penelaahan oleh komite audit;
C. Mengelola dukungan pemangku kepentingan untuk proses pelaporan keuangan yang berkualitas dan andal;
D. Kewajiban pihak terafiliasi untuk menghindari campur tangan bank dalam proses pelaporan keuangan;
E. Sanksi bagi bank, direksi, dewan komisaris, dewan pengawas syariah, pemegang saham, pihak terafiliasi, dan pejabat eksekutif bank yang melanggar POJK berupa sanksi administratif berupa denda besar dan bukan denda;
F. Bank menyusun, menetapkan dan memastikan penerapan kebijakan dan prosedur pengendalian internal dalam proses pelaporan keuangan, paling lambat 3 (tiga) bulan sejak POJK ini diundangkan; Juga
Tn. Bank wajib membentuk satuan kerja khusus atau menunjuk pejabat eksekutif untuk mencegah penipuan atau manipulasi informasi keuangan dan/atau laporan keuangan paling lama 6 (enam) bulan sejak POJK ini diundangkan.
Integritas Pelaporan Keuangan POJK Bank telah berlaku efektif sejak diumumkan.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel