Business.com, Jakarta – Perusahaan asuransi jiwa PT Tokyo Marine Life Insurance pun merespons Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 8 Tahun 2024 tentang Produk Asuransi dan Saluran Pemasarannya.
Manajer Kepatuhan Asuransi Jiwa Laut Tokyo Indonesia Florence Armi menyatakan pihaknya mengapresiasi upaya OJK dalam menerbitkan aturan baru tersebut.
Selain itu, menurutnya, POJK merupakan langkah penting dalam pengaturan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan dan pengaturan penggunaan asuransi elektronik dan digital serta peningkatan pengelolaan produk asuransi.
“Kami sebagai perusahaan telah memulai proses peninjauan dan pemahaman POJK ini guna menerapkan peraturan dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan kami. “Meski dalam tahap pembelajaran, kami siap menerapkan peraturan baru tersebut,” kata Florence kepada Bisnis, Rabu (15/5/2024).
Florence mengatakan pihaknya akan terus bekerja sama dengan OJK dan pihak terkait untuk memastikan operasional POJK berjalan lancar, dengan tetap menjaga kesadaran dan kepuasan konsumen sebagai yang terdepan dalam setiap langkah yang kami ambil.
Ia meyakini POJK merupakan inisiatif progresif yang akan mendorong efisiensi dan transparansi di industri asuransi.
“Kami yakin dengan persiapan dan komitmen bersama, kita dapat mencapai tujuan bersama dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada seluruh pemangku kepentingan,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, OJK telah menerbitkan POJK Nomor 8 Tahun 2023 pada tanggal 29 April 2024 tentang Produk Asuransi dan Saluran Pemasaran Pemasaran Produk.
Kepala Bidang Penjaminan, Penjaminan, dan Dana Penyelenggara (PPDP) OJK Ogi Prastomiyono mengatakan aturan tersebut sejalan dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pembinaan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK). Peraturan sebelumnya yaitu POJK No 23 Tahun 2015
Pada Senin (13/5/2024), Ogi menyampaikan dalam jumpa pers hasil rapat komisi bulanan April 2024, tentang penggunaan polis asuransi elektronik dan digital serta peraturan terkait pengelolaan pengembangan produk asuransi. .
Ogi mengatakan peraturan tersebut juga menyederhanakan proses pengajuan produk asuransi dan mendorong investasi cerdas dan pergerakan pasar untuk meningkatkan layanan kepada penerima manfaat.
Dalam aturan baru mengenai ketentuan penggunaan polis asuransi secara elektronik atau digital, Pasal 58 secara khusus menyebutkan bahwa perusahaan asuransi atau perusahaan asuransi syariah yang menyelenggarakan dan memasarkan produk asuransi secara digital harus mematuhi beberapa poin.
Pertama, adanya tanda registrasi penyelenggara sistem elektronik yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang informasi dan komunikasi elektronik.
Kedua, menerapkan dan menerapkan kebijakan, standar, dan prosedur manajemen risiko teknologi informasi
Ketiga, dalam rangka pengelolaan sistem elektronik, memenuhi seluruh persyaratan yang disyaratkan oleh OJK dan lembaga yang berwenang.
Tak hanya itu, perusahaan asuransi juga perlu memastikan produk digital yang dijual memenuhi kriteria penggunaan polis individual dan memiliki proses pemilihan risiko yang sederhana.
Undang-undang, khususnya Pasal 42, memperbolehkan perusahaan asuransi OJK dan perusahaan asuransi syariah untuk menyelenggarakan dan memasarkan produk asuransi tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan OJK terhadap produk asuransi yang belum pernah dipasarkan dan produk asuransi yang tidak memenuhi kriteria tertentu.
Beberapa kriterianya antara lain produk asuransi yang mencakup komponen nilai tunai atau tunai, produk asuransi kredit atau produk asuransi keuangan syariah, dan produk asuransi pada bidang usaha surat berharga atau surat berharga syariah.
Selanjutnya, produk asuransi adalah penyempurnaan terhadap produk asuransi yang dijual oleh perusahaan asuransi yang mengakibatkan perubahan material, antara lain perubahan risiko yang ditanggung, pengecualian atau pembatasan faktor risiko, dan metode penghitungan premi. .
Kemudian, produk asuransi adalah penyempurnaan atas produk asuransi yang dijual oleh perusahaan asuransi atau perusahaan asuransi syariah yang memenuhi kriteria tertentu yang disebutkan sebelumnya, namun tidak mengalami perubahan material sebagaimana disebutkan sebelumnya.
Temukan berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel