Bisnis.com, Balikpapan – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya memperluas akses keuangan masyarakat ke sektor jasa keuangan yang lebih bertanggung jawab dan produktif. Sejumlah sasaran menjadi sasaran dalam kejadian ini.

Sementara itu, kegiatan ini merupakan rangkaian acara Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 di Balikpapan, Kalimantan Timur pada Sabtu (5/10/2024). Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner OJK, mengatakan akses dana masyarakat yang lebih luas, akuntabilitas, dan produktivitas diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan memperkuat perekonomian nasional.

“Dengan literasi dan inklusi keuangan yang lebih baik, maka akan memperluas wilayah dan membuka basis ekonomi baru,” ujarnya.

Menurutnya, literasi dan inklusi keuangan merupakan aspek penting dalam pembangunan perekonomian nasional, karena tingkat inklusi keuangan merupakan salah satu indikator pembangunan ekonomi yang dapat meningkatkan fungsi intermediasi lembaga keuangan.

Pemilihan Kalimantan Timur sebagai lokasi awal BIK 2024 merupakan wujud komitmen OJK dalam meningkatkan literasi, inklusi, dan pertumbuhan ekonomi baru di luar Pulau Jawa.

Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Jasa Keuangan OJK, Penindakan Perilaku, Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Friederika Vidyasari Devi mengatakan, OJK mendorong perluasan inklusi keuangan yang bertanggung jawab dan fokus pada hal-hal produktif.

“Dalam menjalankan bisnis, para pelaku jasa keuangan (PUJK) didorong untuk tidak hanya mengutamakan penjualan tetapi juga fokus pada pendidikan,” kata Friderica.

Untuk lebih memperluas program inklusi keuangan ini, menurut Friderica, kantor wilayah OJK akan menyelenggarakan berbagai kebijakan dan program untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat di daerah dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan agar perluasannya merata di seluruh Indonesia. 

Menurutnya, perkembangan teknologi informasi semakin memudahkan masyarakat dalam mengakses produk dan layanan di sektor jasa keuangan. Namun kemudahan tersebut juga disertai dengan berbagai tantangan, seperti meningkatnya kejahatan di sektor jasa keuangan yang dapat merugikan masyarakat.

Penyelenggaraan BIK 2024 merupakan bagian dari program Genkarkan yang dicanangkan OJK bersama Dewan Nasional Keuangan Inklusi (DNKI) untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan secara lebih merata di seluruh Indonesia. 

Selain itu pelaksanaan BIK 2024 di Kaltim juga terdapat 68 stand yang berasal dari PUJK umum dan syariah, regulator, UMKM dan lembaga terkait lainnya dengan total lebih dari 100 kegiatan.

Selain itu, rangkaian BIK 2024 juga dilaksanakan di seluruh Indonesia dengan melibatkan 35 kantor OJK daerah dengan total kegiatan sebanyak 341 kegiatan, capaian BIK 2024 lebih tinggi 10% dibandingkan capaian BIK 2023 dan total target mendekati 3.100. Sekitar 2 juta peserta menargetkan akses keuangan di BIK pada tahun 2024 mencapai 8,7 juta dengan produk dan layanan keuangan.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel