Bisnis.com, BALI – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membuka opsi pengaturan sistem dana pensiun yang diterapkan di India dan China.
Ide tersebut muncul setelah diskusi pada Rapat Komite IOPS dan Kongres Tahunan OECD/IOPS/OJK dan World Forum on Private Pensions 2024 yang diselenggarakan di Bali pada Rabu (20 November 2024).
Direktur Utama Badan Pengawasan Jasa Keuangan Penjaminan dan Pensiun (PPDP) Ogi Prastomiyono mengatakan India dan China memiliki kemiripan dengan Indonesia dalam hal jumlah penduduk yang besar.
“Skema-skema ini bisa kita jadikan acuan dalam pelaksanaan skema pensiun. Banyak sekali masukan-masukan dari apa yang sudah dilakukan. Kita bisa menirunya, meski tidak 100% tapi bisa kita modifikasi dengan baik untuk apa yang kita hadapi saat ini. ,” kata Ogi, Rabu (20 November 2024).
Ogi menjelaskan, inisiatif yang dilakukan di India adalah dengan mengubah Program Pensiun Iuran Pasti (PPMP) menjadi Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP). Selain itu, terdapat kombinasi kedua program tersebut yaitu Unified Pension Plan (UPS).
“Kita masih belum punya, padahal sudah lama ada pembahasan mengenai pemberian kontribusi pasti. Tapi terbagi dua, yang lama dan yang baru. Sekarang ada makna ide UPS di India, [ada kemungkinan] bisa diimplementasikan. Ada banyak ide, kata Ogi.
Bahkan, kata dia, pemerintah India juga tengah menyiapkan program asuransi khusus untuk anak. Sementara di Indonesia, Ogi masih melihat kesan masyarakat terhadap asuransi sebagai suatu kewajiban, bukan keharusan.
Sementara itu, sistem dana pensiun di Tiongkok saat ini mencakup tiga pilar: dana pensiun wajib, dana pensiun tahunan, dan dana pensiun peserta individu. Bedanya, dana pensiun dibebaskan dari pajak penghasilan.
Sementara di Indonesia, Ogi menjelaskan, saat ini belum ada produk dana pensiun yang bebas pajak. Menurutnya, untuk membangun produk ini infrastruktur teknologi digital harus siap.
“Jadi kita dorong. Kita minta DPLK membuat produk. Oke, ada produknya, cara belinya gimana? Harus pakai. Ibarat makan ayam dan telur. Tapi idenya sudah ada. ” “, kata Ogi.
Selain itu, terdapat juga produk dana pensiun fleksibel individu di China. Ogi menjelaskan, produk dana pensiun ini menawarkan fleksibilitas dalam iuran.
“Jadi biasanya jumlahnya tidak dipotong tiap bulan, kalau ada baru dibayar, kalau tidak bisa disimpan dulu. Itu sudah ada di China,” tutupnya.
Lihat berita dan artikel lainnya di saluran Google Berita dan WA