Bisnis.com, JAKARTA – Rupiah dibuka pada Rp16.247 terhadap dolar pada perdagangan hari ini, Kamis (25/7/2024). 

Rupiah dibuka menguat 0,20% atau 32 poin pada Rp16.247, sedangkan indeks dolar melemah 0,07% ke 104.045, menurut Bloomberg. 

Mata uang regional Asia lainnya bergerak berbeda terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,67%, dolar Hong Kong naik 0,01%, dan yuan Tiongkok naik 0,01%. 

Pada saat yang sama, mata uang yang terdepresiasi adalah dolar Singapura – 0,04%, won Korea – 46%, peso Filipina – 0,14%, rupee India – 0,02%, ringgit Malaysia – 0,02%, baht Thailand – 0,02% – 0,02% %. 0,16% 

Sebelumnya, Direktur Profitabilitas Forekindo Futures Ibrahim Assuaibi memperkirakan rupiah akan berfluktuasi, namun hari ini ditutup pada kisaran Rp 16.200 hingga USD 16.250. 

Ibrahim menjelaskan, sebagian pelaku pasar masih netral terhadap dolar AS, di tengah ketidakpastian pemilu presiden AS, pasca mundurnya Joe Biden dan dukungan Wakil Presiden Kamala Harris terhadap Trump. 

Di Asia, Bank of Japan (BoJ) selanjutnya akan menetapkan suku bunga pada 31 Juli 2024. Terakhir kali mereka menaikkan suku bunga adalah 0%-0,1%-0,1% pada Maret 2024.

Sementara itu, pasar Tiongkok telah mengalami penurunan yang berkepanjangan dalam beberapa sesi terakhir karena sentimen terhadap negara tersebut telah membebani data ekonomi yang mengecewakan, terutama data yang menunjukkan pertumbuhan yang lebih lambat dari perkiraan pada kuartal kedua.  

“Ketidakpastian atas pemilu presiden AS juga memicu sentimen terhadap Tiongkok, karena investor berspekulasi mengenai dampak perubahan pemerintahan AS terhadap sikap Washington terhadap negara tersebut,” ujarnya dalam catatan penelitian, Kamis (25/7/2024). 

Di dalam negeri, pasar terus memperhatikan kenaikan utang negara dan sudah berada dalam kondisi yang memprihatinkan. Berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), utang negara mencapai Rp 8.353,02 triliun pada Mei 2024. 

Saat ini, rasio utang terhadap pendapatan pemerintah sudah mencapai 300%. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan posisi 31 Desember 2023 yang sebesar 292,6%. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran VA