Bisnis.com, JAKARTA – PT Prudential Life Insurance (Prudential Insurance) menilai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar tidak terlalu mempengaruhi prospek perolehan nasabah baru.

Karin Zulkarnain, Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia, yakin perusahaan tidak akan terkena dampak signifikan karena fokus bisnisnya di pasar Indonesia.

“Kami tidak melihat banyak dampaknya bagi pelanggan karena kami beroperasi di pasar Indonesia. Polis yang dipilih adalah polis Rupiah, beberapa produk menawarkan produk AS. Penjualan produk medis PRUWell pada Selasa (7/5/2024)” Sejauh ini banyak orang Dia Tidak memilih USD.

Karin mengatakan, dampak depresiasi rupee terhadap dolar paling terasa pada sisi anggaran setiap rumah tangga. Namun, dia mengatakan penawaran produk yang ditawarkan perseroan memiliki banyak peluang.

“Namun produk yang kami tawarkan, termasuk PRUWell, memberikan lebih banyak pilihan bagi setiap keluarga,” ujarnya.

Sedangkan PRUWell Medical dan PRUWell Medical Syariah merupakan produk terbaru yang diluncurkan Prudential Indonesia dan Prudential Syariah kemarin.

Di sisi lain, perusahaan asuransi juga menghadapi suku bunga yang tinggi. Prudential dalam hal ini tidak mengubah strategi alokasinya karena komponen investasi pada obligasi pemerintah atau saham, saham, dan obligasi korporasi dirancang sesuai aturan.

Chief Financial Officer Prudential Syariah Paul Setio Cartono juga meyakini prospek masa depan dari strategi alokasi investasi ini.

“Dengan demikian, strategi investasi kami akan terus berjalan dan perubahan suku bunga serta risiko lainnya telah kami perhitungkan dalam strategi investasi kami,” jelas Paul yang hadir dalam acara tersebut.

Karin juga memiliki komite investasi untuk menentukan arah investasi perusahaannya, sehingga dia tidak melacak perubahan suku bunga.

Sementara total portofolio investasi perseroan sebesar Rp66 triliun, dimana Rp59 triliun di antaranya terkait produk asuransi terkait investasi (PAYDI).

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA